Berita Polman

Inovasi IRT di Polman Sulap Daun Kelor Jadi Bubuk, Kaya Manfaat Hasilkan Uang

Dia berinovasi mengembangkan daun kelor dalam bentuk serbuk atau bubuk untuk digunakan sebagai campuran berbagai jenis makanan hingga minuman. 

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Madina saat memperlihatkan inovasi daun kelor jadi kelor bubuk dalam kemasan di kantor Dinkes Polman, Jl Andi Depu, Kelurahan Takatidung, Minggu (17/11/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Cerita inspiratif datang dari seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Madina (45) warga Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (17/11/2024).

Dia berinovasi mengembangkan daun kelor dalam bentuk serbuk atau bubuk untuk digunakan sebagai campuran berbagai jenis makanan hingga minuman. 

Baca juga: Banjir Rob di RS Bhayangkara Mamuju Surut, Aktivitas Kembali Normal

Baca juga: Puskesmas Batupanga Baksos Pengobatan Gratis Sasar Pemecah Batu di Luyo Polman 

Madina merupakan warga Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, berprofesi sebagai petugas gizi di Puskesmas Anreapi. 

Ide membuat kelor bubuk dimulainya pada tahun 2016 lalu, daun kelor diolahnya jadi bubuk lalu dikemas.

Madina terpikir membuat kelor bubuk saat melihat anaknya kerap membawa bekal sayur ketika ke sekolah.

"Idenya berawal ketika anak saya sering bawa bekal ke sekolah, saya mulai berfikir bagaimana mengolah sayuran tidak dalam bentuk cair, tidak berkuah plus simpel," kata Madina kepada wartawan.

Madina menuturkan, inovasi membuat kelor bubuk dipelajari dari internet, dan kerap bertanya kepada sejumlah temannya.

Dia menjelaskan kelor bubuk buatannya tidak langsung dipasarkan, melainkan uji coba terhadap produk buatannya itu. 

Salah satu caranya dengan mencampur kelor bubuk ke dalam olahan telur goreng bekal untuk anaknya.

Seiring berjalannya waktu, sang anak mulai terbiasa dan kerap meminta dibuatkan kelor bubuk sebagai campuran makanan. 

Bahkan tidak sedikit warga yang mulai menanyakan dan tertarik mencoba kelor bubuk buatan Madina.

"Belajar sama teman-teman, dari youtube juga, awalnya buat sendiri, akhirnya ada yang bantu," ujar Madina.

Menurut Madina, produksi kelor bubuknya  semakin masif dilakukan sejak tahun 2019 lalu.

Apalagi ada imbauan dari pemerintah untuk menggalakkan penanaman kelor pada setiap rumah warga.

"Itu dimulai tahun 2019, orang semua bergerak, semua lintas sektor bergerak, dan kita mulai menanam bersama kelor di setiap rumah penduduk," terangnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved