Likuifaksi Saloadak

Kesaksian Warga Lihat Tanah Bergerak di Saloadak Mateng Tenggelamkan Excavator, Pertama Kali Terjadi

Hamid menyebutkan, sebelumnya ada kasus serupa namun tak sampai membuat tanah bergerak dan menenggelamkan alat berat.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
Sejumlah warga menyaksikan excavator tenggelam di Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (3/11/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Insiden tanah bergerak hingga amblas di Dusun Rawa Makmur, Desa Saluadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) kali pertama terjadi.

Hal itu disampaikan salah seorang warga, Hamid Daeng Mile (64) kepada Tribun-Sulbar.com saat ditemui di lokasi, Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Minggu (3/11/2024).

"Kejadian ini pertama kali terjadi di Desa Saloadak Pak," ujarnya.

Ia menyebutkan, sebelumnya ada kasus serupa namun tak sampai membuat tanah bergerak dan menenggelamkan alat berat.

"Kemarin ada (insiden tanah amblas), cuman tanahnya turun ke bawah dikarenakan kondisi tanah gambut tidak sampai longsor seperti ini," pungkasnya.

Namun, insiden ini benar-benar membuat dirinya dan warga lain sempat panik dan terkejut.

Dikarenakan insiden tanah bergerak dikira likuifaksi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Likuifaksi, Jalan Amblas di Saloadak Mamuju Tengah Tenggelamkan Excavator 

Baca juga: Jalan Penghubung Saloadak Tommo Mamuju Tengah Amblas, Aktivitas Warga Lumpuh Total

"Ternyata bukan, ini murni amblas karena tanah disini memang gambut Pak," jelasnya.

Ia bercerita, dahulu Desa Saluadak memang sebagian wilayahnya merupakan rawa termasuk Dusun Bina Makmur.

Sehingga orang tua dahulu menggunakan batang kayu bundar sebagai pijakan, setelah itu ditimbun tanah.

"Mungkin karena usianya (batang kayu) sudah tua dan lapuk, sekitar 30 tahun lalu sehingga kayu-kayu tersebut rapuh akibatnya tanah ini amblas dan terjadilah insiden ini," jelasnya.

"Apalagi, jalanan ini sudah sering diberi timbunan sehingga beban dasarnya semakin tertindis ditambah lokasinya dataran rendah sering dilanda banjir," lanjutnya.

Ia berharap, insiden tersebut tidak lagi terjadi.

Mengingat, kondisi tanah di Desa Saloadak memang sebagian besar gambut. 

Pantauan Tribun-Sulbar, lokasi terjadinya tanah amblas tersebut masih ada keretakan tanah dimana-mana.

Terlihat, banyak tanah ikutan terbelah di bagian bahu jalan dan lahan warga yang berada di sekitar lokasi. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved