Stok Beras

Bulog Beli Beras dari Sulsel Amankan Stok 6 Bulan, Kenapa Bukan dari Sulbar?

Edi juga menyampaikan, saat ini Bulog Mamuju menghadapi tantangan dalam menyerapan stok beras dari Sulawesi Barat.

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Lukman Rusdi
Asisten Maneger Suplai Chain dan Pelayanan Publik Bulog Cabang Mamuju, Edi saat ditemui di kantornya Jl jendral Sudirman, Mamuju, Sulbar, Kamis (12/9/2024) siang. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), memastikan ketersediaan stok beras aman hingga beberapa bulan kedepan.

Hal itu dibenarkan oleh Asisten Maneger Suplai Chain dan Pelayanan Publik Bulog Cabang Mamuju, Edi saat ditemui di kantornya Jl jendral Sudirman, Mamuju, Sulbar, Kamis (12/9/2024) siang.

Baca juga: 3 Bupati Kembali Berlaga di Pilkada, Siapa Pengganti Sementara?

Baca juga: Masyarakat Desa Sampaga Mamuju Blokade Jalan Perusahaan Tambang Pasir

Edi menagatakan, untuk informasi terbaru mengenai stok beras yang mereka miliki mencapai 1.500 ton, stok tersebut diperkirakan dapat bertahan untuk memenuhi kebutuhan selama beberpa bulan ke depan.

“Stok beras yang kami miliki saat ini ada 1.500 ton, itu cadangan beras pemerintah untuk ketahanannya diperkirakan sampai 6 bulan ke depan,” kata Edi kepada Tribun-Sulbar.com.

Lebih lanjut ia menyampaikan, stok beras sebanyak 1.500 ton tersebut berasal dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan, termasuk Pinrang, Sidrap, dan Pare-Pare.

Edi juga menyampaikan, saat ini Bulog Mamuju menghadapi tantangan dalam menyerapan stok beras dari Sulawesi Barat.

"Kalau produksi di Sulbar itu meningkat, hanya harga sekarang dengan harga bulog itu tidak sesuai, di bulog itu Rp 11 ribu, sedangkan harga di pasar mencapai 12 ribu, dengan demikian, harga gabah juga pasti akan tinggi, jadi kami tidak bisa nyerap karena dibatasi oleh harga pembelian,” jelas Edi.

Ia mengatakan, produksi beras di Sulbar saat ini sedang dalam masa panen, sehingga ketersediaan beras di Mamuju juga melimpah.

Namun, distribusi yang tidak signifikan menyebabkan penjualan menjadi lebih lambat.

“Penjualan beras saat ini landai di Mamuju mengalami penurunan sekitar 30 persen. Dulu, penjualan dapat dilakukan dalam waktu 2-3 hari, namun kini waktu yang dibutuhkan untuk menjual beras bisa memakan waktu hingga 5-7 hari,” tutupnya.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved