Berita Mamuju
Tak Kunjung Difungsikan, Warga Minta Gedung Pusat Oleh-Oleh Mamuju Disulap Jadi GOR
Di bagian dalam gedung pun, nampak ratusan lapak kosong beserta toilet kotor, tersisa hanya sarang laba-laba dan juntaian kabel listrik.
Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Warga mamuju turut mengomentari kondisi gedung pusat oleh-oleh Pasar Baru , di Jl Andi Makkasau, Kelurahan Karema, Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) yang kian memprihatinkan.
Gedung tersebut tak kunjung digunakan oleh para pedagang, sehingga di area luar gedung dipenuhi rumput liar, guguran daun serta patahan ranting, terlihat seperti tak terurus.
Di bagian dalam gedung pun, nampak ratusan lapak kosong beserta toilet kotor, tersisa hanya sarang laba-laba dan juntaian kabel listrik.
Baca juga: Gedung Pusat Oleh-Oleh Mamuju Terbengkalai Tak Kunjung Difungsikan
Terkait hal itu, salah seorang warga Azwar (47) menyayangkan tempat itu tak terkelolah dengan baik.
“Sudah berapa tahun ini begitu saja tidak difungsikan,” kata Azwar kepada Tribun-Sulbar.com saat ditemui di Pasar Baru Mamuju, Jl Abdul Syakur Karema Mamuju, Kamis (25/7/2024) sore.
Azwar meminta jika pedagang tak mau masuk untuk berjualan lebih baik dialihfungsikan saja.
“Kasi jadi GOR (Gedung Olahraga) saja, lumayang karena luas juga,” ucap Azwar sambil tertawa kecil.
Diberikan sebelumnya, Kamis (25/7/2024) siang, salah seorang pedagang, Ardi (41) mengaku pernah masuk berjualan namun tak hanya sebentar saja.
“Dulu pas baru direhab sudah dicet warna biru, saya dengan teman-teman yang lain masuk jualan, cuman satu bulanan saya keluar, karena sepi pembeli,” kata Ardi kepada Tribun-Sulbar.com, saat dijumpai di Pasar Baru Mamuju, Kamis (25/7/2024) siang.
Sementara itu salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya menjelaskan, ada kebocoran bagian atap sehingga ruangan ikut digenangi air.
“Kalau hujan ini bahanya, masuk air pembuangan juga juga tidak lancar,” katanya.
Sementara itu Anggota DPRD Mamuju, Sugianto ikut memberikan komentar terkait kondisi tersebut
Ia menilai kurangnya kreatifitas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pengelolaan gedung pusat oleh-oleh tersebut.
“Apakah tempat tersebut tidak strategis untuk pusat oleh-oleh ataukah memang OPD terkait tidak kreatif menciptakan suasana sehingga banyak pengungjung kesana,” jelas Sugianto kepada Tribun-Sulbar.com, via telefon, Kamis (25/7/2024) siang.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi
UMKM di Mamuju Tengah Manfaatkan Kompleks KTM Tobadak Berjualan, Raup Omzet Ratusan Ribu per Hari |
![]() |
---|
Saling Lapor: Begini Kronologi Pemasalahan Mahasiswa dan Dosen di Kampus Unika Mamuju |
![]() |
---|
Jalan Poros Bayor Topoyo Mamuju Tengah Mulai Diperbaiki, Anggaran Rp200 Juta |
![]() |
---|
PGPM Mamuju Soroti Pelanggaran K3 dan Pekerja Tanpa APD di Proyek Jembatan Pelabuhan |
![]() |
---|
Inspektorat Mamuju Tengah Monitoring Pembangunan Pustu di Desa Pangalloang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.