Berita Mamuju

Antisipasi Polarisasi Isu SARA Jelang Pilkada 2024, PMII Cabang Mamuju Dialog Moderasi Beragama

Selain OKP, dialog tersebut melibatkan organisasi mahasiswa daerah, organisasi pecinta alam, ormas, dan LSM/NGO.

|
Editor: Nurhadi Hasbi
PMII Mamuju
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dialog publik di DAP Cafe & Resto, Jl RE Marthadinata, Simboro, Jumat (19/7/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dialog publik di DAP Cafe & Resto, Jl RE Marthadinata, Simboro, Jumat (19/7/2024).

Dialog melibatkan sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) mengusung tema "Peran Pemuda Menjaga Semangat Moderasi Beragama di Bumi Manakarra".

Selain OKP, dialog tersebut melibatkan organisasi mahasiswa daerah, organisasi pecinta alam, ormas, dan LSM/NGO.

Baca juga: Ketua PMII Minta Pemkab Mamuju Tinjau Ulang Kebijakan Relokasi PKL ke Anjungan Pantai Manakarra

Dialog dibuka oleh Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Mamuju, H Suardi Mappeabang.

Adapun narasumber pada kegiatan tersebut Kasi Intel KOREM 142/TATAG Kolonel Kav. Amran Wahid, Kabid Ormas Badan Kesbangpol Sulbar, Sunusi Usman, Sekretaris FKUB Sulbar, Dr Nur Salim Ismail, dan FKPT Sulbar H. M. Sahlan.

Turut hadir perwakilan Kanwil Kemenkumham Sulbar, BINDA Sulbar, dan Satgas BAIS-TNI.

Ketua Umum PMII Cabang Mamuju, Refli Sakti Sanjaya mengatakan, mengamati situasi global, pengaruh panasnya konflik Palestina-Israel tak jarang memicu munculnya pernyataan ujaran kebencian berbau SARA di berbagai platform media sosial.

Dialog Moderasi Beragama PMII Mamuju di DAP Kafe
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dialog publik di DAP Cafe & Resto, Jl RE Marthadinata, Simboro, Jumat (19/7/2024).

Menurut Sakti, situasi tersebut dikhawatirkan dapat memecah belah umat beragama.

"Disatu sisi kita ketahui dalam dekat ini juga akan ada momentum Pilkada, dimana praktek polarisasi isu SARA masih cenderung menjadi senjata oleh kelompok tertentu dalam meraih hasrat politiknya," kata Sakti kepada Tribun-Sulbar.com via WhatsApp, sore.

Karena itu, selain sebagai bentuk komitmen PMII dalam menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI, lanjut Sakti, dialog ini juga merupakan ikhtiar untuk meminimalisir potensi terjadinya praktek polarisasi isu SARA menjelang momentum Pilkada yang akan datang.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved