Berita Polman
Dugaan Pelecehan Seksual Anggota PPK di Polman, Terduga Pelaku Terancam Sanksi Kode Etik
Korban perempuan inisial L (23) telah membuat pengaduan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolres Polman.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Nurjanah Waris angkat bicara soal kasus dugaan pelecehan seksual melibatkan anggota Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK), Selasa (25/6/2024).
Korban perempuan inisial L (23) telah membuat pengaduan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolres Polman.
Mengadukan terduga pelaku laki-laki inisial A dan N, juga merupakan anggota PPK, beda wilayah kecamatan.
Baca juga: Ketua KPU Polman Akan Berhentikan 2 Anggota PPK Jika Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual
Nurjanah mengatakan telah koordinasi dengan terduga korban dan pelaku, namun belum sempat bertemu langsung dengan korban.
"Koordinasi itu untuk mengetahui pasti seperti apa dugaan pelecehan ini, karena kita tidak boleh mendengar dari sepihak, harus dua belah pihak," terang Nurjannah Waris kepada wartawan.
Dijelaskan koordinasi pertemuan antara dua belah pihak ini sempat tertunda lantaran korban tidak hadir.
Nurjanah pun mengunjugi rumah korban untuk bertemu, namun saat itu korban tidak berada di rumah.
Meski begitu Nurjannah menegaskan dugaan pelecehan seksual ini dapat masuk pelanggaran kode etik.
"Secara kelembagaan kami juga sudah bahas hal ini, proses tersendiri dugaan pelanggaran kode etik badan Adhoc," lanjutanya.
Disebutkan permasalahan ini sudah ditangani oleh bagian pengawasan di lembaga penyelenggara.
Mencari tau fakta yang terjadi di lokasi, berdasarkan keterangan dua belah pihak dan para saksi.
Bagian pengawasan kata Nurjannah masih memproses masalah ini, nantinya akan diberi sanksi kode etik.
"Ini masih dalam proses secara kelembagaan, sanksinya paling berat bisa saja pemberhentian, juga bisa peneguran secara administrasi, intinya kita masih proses ini," ungkapnya.
Nurjannah menambahkan akan tetap memproses masalah ini secara kelembagaan, serta menghargai proses pelaporannya di pihak berwajib.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Polman, AKP M Reza Pranata membenarkan adanya laporan ini.
M Reza mengatakan dugaan pelecehan seksual ini dialami korban saat mengikuti kegiatan diselenggarakan KPU Polman.
"Memang benar ada laporan dugaan pelecehan seksual, pada saat kegiatan Bimtek, yang dilaporkan ini ialah saudara A dan N," terang AKP M Reza Pranata kepada wartawan.
Dia menceritakan korban anggota PPK ini sempat diberi tugas menjadi pembawa acara atau MC (Master of Ceremony).
Kemudian pelaku mendatangi korban, memegang pundak korban sembari menyuruh jadi MC.
Teman-teman PPK lainnya lanjut M Reza sempat meneriaki terduga pelaku saat memegang pundak korban.
"Dua kali diulangi, dipegang pundaknya, sempat diteriaki, menyebut tangan-tangan, yang memegang ini terlapor saudara A," ungkapnya.
Reza menjelaskan sementara terlapor N sempat menghentikan sepeda motor korban usai kegiatan tersebut.
Terlapor N lalu memegang lampu sepeda motor korban, disangka hendak memegang payudaranya.
Atau perlakuan A dan N ini, korban perempuan keberatan dan melaporkannya ke pihak berwajib.
"Atas dua kejadian itu, korban ini melaporkan lelaki A dan N, dugaan pelecehan seksual," ungkap Reza.
Dikonfirmasi terpisah, ketua KPU Polman Nurjannah Waris mengaku telah menerima adanya informasi
"Kemarin sudah saya lakukan pertemuan dengan teman-teman, tapi yang korban ini saya belum ketemu, masih kita cari tau informasi seperti apa terjadi di lapangan," ungkap Nurjannah kepada wartawan.
Dia menegaskan jika perbuatan itu terbukti pelecehan, maka terduga pelaku akan diberikan sanksi pemberhentian dari tugasnya sebagai penyelenggara tingkat kecamatan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Berita Polman
pelecehan seksual
KPU Polman
Nurjannah Waris
Kabupaten Polman
Panitia Pemilihan Kecamatan
11 Gelandangan dan Pengemis Terjaring Razia di Lampu Merah Polewali Polman |
![]() |
---|
Tim Arkeolog Akan Teliti Bebatuan Diduga Artefak di Limboro Polman, Ada Batu Mirip Manusia |
![]() |
---|
499 ASN di Polman Belum Terima Gaji Sejak Juli 2025, Pemkab Tunggu APBD Perubahan |
![]() |
---|
Warga Lepas Blokade Jalan Usai SMKN Paku Polman Cabut Aturan Bayar untuk Ambil Ijazah |
![]() |
---|
Polisi Datangi Lokasi Penutupan Akses Jalan SMKN Paku Polman, Gegara Biaya Rp150 Ribu Ambil Ijazah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.