BPS Sulbar

Data BPS Sulbar, Mamuju Inflasi Tertinggi Sedangkan Majene Terendah Selisihnya Hingga 1,58 Persen

Selain itu, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran

Editor: Ilham Mulyawan
Pemprov Sulbar
Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri (kanan) bersama Pj Gubernur Sulbar Bahtiar baharuddin saat jumpa pers data statistik 

TRIBUN-SULBAR.COM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri mengungkapkan pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Barat sebesar 1,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,46.

"Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 2,21 persen dengan IHK sebesar 104,82 dan terendah terjadi di Kabupaten Majene sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 105,87," kata Tina saat jumpa pers data BPS di Kantor BPS Sulbar, Jl RE Martadinata, Senin (3/6/2024).

Artinya angka inflasi Mamuju dan Majene ada selisih sekitar 1,58 persen.

Selain itu, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

Di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,85 persen kelompok kesehatan sebesar 2,33 persen, kelompok transportasi sebesar 0,81 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,06 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,67 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,75 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,72 persen.

"Jadi kita urutan kedua pengendalian inflasi terbaik seluruh Indonesia bulan ini," terang Tina.

Baca juga: Penyebab Macet Setiap Hari di Jl Ir Juanda Mamuju Depan SPBU Kali Mamuju

Baca juga: Turun ke 1,25 Persen Pada Mei 2024 Sulbar Daerah Terbaik Kedua Pengendalian Inflasi di Indonesia

Diberitakan sebelumnya, inflasi Sulawesi Barat turun dari 2,02 persen pada April lalu menjadi 1,25 persen di Mei 2024.

Sehingga Sulbar menjadi daerah terbaik kedua pengendalian inflasi di seluruh Indonesia.

Sejak menjabat Pj Gubernur ulbar ia pekan lalu,Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin memang gencar melakukan pemantauan harga bahan pokok pada enam kabupaten di Sulawesi Barat.

Bahkan hanya dalam tempo dua hari, Bahtiar keluar masuk guna memantau dan berdialog dengan para pedagang.

Selain itu Pemprov Sulbar juga gencar melakukan operasi pasar murah.

"Kita nomor dua terbaik seluruh Indonesia. Baru tiga minggu itu belum lama. Saya ditempat lain tidak pernah bicara komoditas pisang biasanya beras, telur, hingga ikan. Khas di Sulbar saya bicara pisang," kata Bahtiar saat jupa pers Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar terkait potret inflasi di Sulbar, Senin (3/6/2024).

Memang sejak menjabat di Sulbar, Bahtiar juga mengencangkan program penanaman pisang cavendish serta mewacakan industrilasi pisang bagi Sulawesi Barat.

Apalagi, memang pisang bagian ekonomi Sulbar yang tidak bisa dipisahkan. Sehingga ini harus menjadi perhatian khusus.

"Bahwa memang kita punya peluang sekaligus tantangan mengelola produksi pisang," ungkapnya.

Sebab hilirisasinya di Sulbar di mana pisang salah satu sub bahan pokok kebutuhan masyarakat Sulbar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved