Berita Mamuju

Miris! Warga Desa Bonda Mamuju sampai Patungan demi Perbaiki Jembatan Rusak, Pemkab Tutup Mata?

Tak ada respons dari Pemda Kabupaten Mamuju, warga Desa Bonda, Mamuju, Sulbar patungan perbaiki jembatan rusak.

|
Penulis: Abd Rahman | Editor: Via Tribun
Tribun-Sulbar.com/ HO
Kolase potret warga Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), saat bergotong royong memperbaiki jembatan rusak, Senin (13/5/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Warga Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), bergotong royong memperbaiki jembatan yang rusak akibat diterjang aliran sungai.

Jembatan ini sudah beberapa kali diperbaiki karena selalu rusak setelah dihantam banjir ketika hujan deras terjadi.

Bahkan karena krisis akses, warga sempat membuat rakit untuk digunakan melintas dari dusun ke dusun di wilayah tersebut.

Kepala Desa Bonda Abd. Wahab mengatakan, masyarakat di desanya sampai harus patungan membeli batang pohon kelapa untuk keperluan membangun ulang jembatan.

"Kami gotong royong membuat jembatan terbuat dari kayu (batang pohon kelapa), itu pun kami patungan dengan warga," kata Wahab saat dihubungi Tribun-Sulbar.com via telepon, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Bukan Karena Asmara, Polisi Ungkap Fakta Kasus Pembunuhan Pelajar di Papalang Mamuju

Menurutnya, selain uang patungan dari warga perbaikan jembatan ini juga menggunakan anggaran desa darurat kebencanaan untuk menyewa alat berat seperti ekskavator.

Kata dia, pihak pemerintah desa tidak bisa menggunakan dana desa karena itu bukan jalan desa, sehingga seharusnya menjadi ranah pemerintah Kabupaten Mamuju.

"Kami sudah beberapakali mengusulkan ke pemerintah, tapi sampai saat ini belum ada juga. Bahkan fotonya saya kirim ke PUPR, ke Camat, dan juga grup-grup WhatsApp yang ada bupati di dalam, tapi tak ada respons," bebernya.

Dia menambahkan, untuk membangun jembatan permanen ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp 16 miliar karena panjang bentangan 60,5 meter.

"Bisa juga sebenarnya jika ada anggaran untuk perbaikan jembatan gantung saja, tapi hanya bisa dilewati kendaraan roda dua," pungkasnya.

Diketahui, jembatan Desa Bonda penghubung Dusun Paniki dan Dusun Tawaro sudah beberapa kali rusak dihantam banjir.

Bahkan sudah lima kali masyarakat desa membangun jembatan darurat lantaran sering rusak diterjang banjir.

Saat itu warga dan anak sekolah di desa tersebut terpaksa naik rakit, lantaran jembatan yang sudah tak dapat digunakan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman.

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved