Korupsi Dana Desa

Warga Buka Segel Kantor Desa Tanambuah Mamuju, Kasus Dugaan Korupsi Tetap Diusut

Evaluasi dan monitoring sebagai pemerintah Kecamatan Sampaga sudah dilakukan, apalagi kasus ini juga dilaporkan ke Inspektorat Mamuju.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Warga Desa Tanambuah
Massa aksi menyegel kantor desa Tanambuah, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (18/4/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Desa Tanambuah,Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar),sudah membuka segel pintu kantor desa.

Akan tetapi, pelayanan administrasi dilakukan di rumah sekretaris desa atau langsung di Kantor Camat Sampaga.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Desa Tanambuah Mamuju Segel Kantor Desa, Kades Diduga Sunat BLT

Baca juga: Inspektorat Mamuju Temukan Catatan di Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Tanambuah

Kemudian, tuntutan warga terkait dugaan korupsi tersebut akan tetap ditindak lanjuti oleh masyarakat dan Inspektorat Mamuju.

"Segel kantor dibuka dan pelayanan tetap dilakukan, kita tunggu peroses berjalan. Kita tetap mengedepankan praduga tidak bersalah," kata Camat Sampaga Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Jumat (19/4/2024).

Kata dia, evaluasi dan monitoring sebagai pemerintah Kecamatan Sampaga sudah dilakukan, apalagi kasus ini juga dilaporkan ke Inspektorat Mamuju.

Ratusan warga dari forum masyarakat Desa Tanambuah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa Tanambuah, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (18/4/2024).
Ratusan warga dari forum masyarakat Desa Tanambuah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa Tanambuah, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (18/4/2024). (Tribun Sulbar / Abd Rahman)

"Inspektorat juga sudah melakukan audit terkait kasus yang di demo warga kemarin," katanya.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Tanambuah geruduk kantor desa terkait dugaan penyelewengan anggaran dana desa.

Selain itu, warga juga menuntut soal bantuan langsung tunai (BLT) yang diduga dipotong oleh Kepala Desa Tanambuah Muh Nasrullah.

Kemudian kepala desa juga dituding menutup paksa sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD). (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved