Mamuju Tengah
Inovasi Pemkab Mateng, Program SISAPA Ubah Sampah Jadi Peluang Ekonomi
Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), Litha Febriani apresiasi inovasi Dinas Lingkungan Hidup bernama Sikat Sampah Plastik (SISAPA).
Ia mengatakan,program ini dirancang sebagai proyek perubahan upaya menangani persoalan sampah semakin meningkat, khususnya sampah plastik.
Data DLH Mateng, volume sampah yang diangkut setiap hari telah mencapai 20 ton.
Baca juga: Suami di India Siksa dan Bakar Hidup-hidup Istrinya, Perkara Mas Kawiin Rp700 Juta Tak Terpenuhi
Baca juga: Jalan Poros Bayor Mamuju Tengah Segera Diperbaiki, PUPR Siapkan Dana Rp 200 Juta
Sampah-sampah ini mencakup sampah organik dan non-organik.
Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi.
Sehingga, jika tidak ditangani dengan tepat, terutama sampah plastik akan berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Litha juga menyebutkan, program ini akan berhasil dengan kolaborasi semua elemen.
"Kita berharap, Sisapa ini menjadi proyek perubahan bersentuhan langsung dengan keberlanjutan lingkungan," harap Litha ditemui di kompleks KTM Tobadak, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Minggu (24/8/2025).
Sementara itu, Kepala DLH Mateng, Asmuni mengatakan, SISAPA bagian dari proyek perubahan yang digagas.
"Alhamdulillah, hari ini kita launching," ucapnya.
Menurutnya, masyarakat akan diajak memilah sampah dari rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta memanfaatkan kembali sampah menjadi produk yang bernilai.
Selain itu, SISAPA juga akan diarahkan untuk membuka peluang ekonomi melalui pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat, seperti bank sampah, UMKM daur ulang, hingga pelatihan keterampilan dari limbah rumah tangga yang bernilai ekonomis
Program ini tidak hanya soal kebersihan, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
"Sudah ada Bank Sampah di Desa Mahahe dan Palongaan," jelasnya.
Dimana bank sampah ini diberi nama Warung Transaksi Sampah Plastik (Watsap).
"Masyarakat bisa tukar sembako, pulsa listrik dan retribusi sampah dengan sampah mereka," kuncinya.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
Jalan Poros Bayor Mamuju Tengah Segera Diperbaiki, PUPR Siapkan Dana Rp 200 Juta |
![]() |
---|
Habiskan Rp48 Juta, Monumen Haji Aras Tammauni Berdiri Kokoh di Desa Tobadak Mamuju Tengah |
![]() |
---|
Setelah 4 Hari Berserakan, Sampah di Alun-alun Tugu Benteng Kayu Mateng Akhirnya Dibersihkan |
![]() |
---|
Volume Sampah Capai 20 Ton Per Hari, Ini yang Dilakukan DLH Mamuju Tengah |
![]() |
---|
71 Paskibra Mateng Dijanjikan Honor Rp900 Ribu dan Studi Wisata, Anggaranya Baru Diusulkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.