Pimpinan Ponpes Attahiriyah Kalukku Ahmad Multazam Terima 5 Ijazah dari Universitas Al Azhar Kairo

Ahmad Multazah dan peserta lainnya telah diwisuda oleh Rektorat Al Azhar Kairo pada Minggu (7/4/2024) waktu Mesir.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
istimewa
Kiyai Muda Ahmad Multazam pimpinan pondok pesantren At Thahiriyah Annahdliyah Kalukku Mamuju mengikuti daurah alamiiy (pendidikan intensif) Kelas Internasional dari 3 provinsi di Indonesia. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Kiyai Muda (KM) Nahdlatul Ulama Sulawesi Barat Ahmad Multazam menjadi salah dai muda mendapatkan lima ijazah sekaligus dari di Universitas al Azhar Kairo Mesir, Minggu (7/4/2024) lalu.

Pimpinan pondok pesantren Attahriyah Annahdiyah Lombang-lombang Kalukku itu, menjadi salah satu dari 40 peserta daurah alamiiy (pendidikan intensif) Kelas Internasional dari 3 provinsi di Indonesia, Sulsel, Sulbar, dan Kalsel.

Ahmad Multazah dan peserta lainnya telah diwisuda oleh Rektorat Al Azhar Kairo pada Minggu (7/4/2024) waktu Mesir.

Baca juga: Al Azhar Kairo Mesir Wisuda 40 Perserta Daurah Alamiiy, Empat Orang dari Sulawesi Barat

Baca juga: Kisah "Ladunni" Hafidz dan Qari Legendaris Shalawat Tarhim Dapat 5 Ijazah Sekaligus dari Al Azhar

Program ini diinisiasi Yayasan Lazis Asfa (Assalam fil Alamin), lembaga nirlaba berbasis di Jakarta, pimpinan Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo.

Wisuda dihelat di Islamic Mission City (Madinatul Buuts al-Islamiyah) kampus utama Al Azhar.

Alumni STAI DDI Polewali Mandar itu, salah satu dari empat wakil Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menimbah ilmu agama di negeri Piramida.

Adapun tiga peserta wisuda lainnya adalah Muhammad Wakil Dekat I Fisipol Unsulbar, Dr Muh Dalip dan Dr Husain Polmasi.

Sebelum ia menempuh pendidikan lanjutan di Mesir, Ustad Multazam sudah menempuh pendidikan magisternya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi STIAA Yappan Jakarta.

Kemudian saat ini pendidikan doktornya sedang ia jalani di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ustadz Multazam sudah dikenal sebagai dai muda dan pimpinan pondok pesantren di Bumi Malaqbi Sulbar.

Dalam perjalanan mengembangkan dakwah atau mendidik umat, Multazam memulai dengan pengajian kecil-kecilan seperti di masjid hingga ke pelesok-pelosok kampung.

Rektorat Universitas al Azhar Kairo Mesir Minggu (7/4/2024) waktu Mesir, mewisuda 40 peserta daurah alamiiy (pendidikan intensif) Kelas Internasional dari 3 provinsi di Indonesia.
Rektorat Universitas al Azhar Kairo Mesir Minggu (7/4/2024) waktu Mesir, mewisuda 40 peserta daurah alamiiy (pendidikan intensif) Kelas Internasional dari 3 provinsi di Indonesia. (istimewa)

"Saya memulai dakwah di Mamuju itu dimulai dengan pengajian kecil di masjid dengan baca Iqra atau Al-quran," ungkap Multazam saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Selasa (9/4/2024).

Kemudian seiring perjalanan dakwahnya, Multazam sudah mengisi kajian-kajian atau ceramah di wilayah Mamuju.

Tidak sampai disitu, cucu ulama tersohor di tanah Mandar KH Muhammad Tahir atau Imam Lapeo itu mendirikan ponpes di Kecamatan Kalukku dengan jumlah santri sekitar 251 orang.

"Alhamdulilah kami kerap isi kajian di majelis taklim di Mamuju dan sekarang sudah ada pesantren dengan jumlah 251 santri dari berbagai daerah di Sulbar," bebernya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved