Pangan Murah di Mamuju Hampir Ricuh, Warga Berdesakan Berebut Beras

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pelaksanaan gerakan pangan murah di taman baca karema, kelurahan Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) hampir terjadi kericuhan, Selasa (27/02/2024).

Penyebabnya karena puluhan warga berdesakan ingin mendapatkan beras lima kilogram (kg).

Pantauan Tribun-Sulbar.com, puluhan warga Mamuju antre mendapatkan beras yang dijual lebih murah dari harga normal di pasaran.

Baca juga: 75 Petak Sawah di Labasang Polman Gagal Panen Terserang Hama Wereng

Baca juga: Polda Sulbar Tetapkan 5 Pelaku Hipnotis di Mamuju Jadi Tersangka, 7 Tahun Penjara Menanti

Pangan murah yang digagas Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Mamuju ini diserbu banyak warga.

Antrean warga yang ingin mendapatkan beras tersebut sepanjang kurang lebih tujuh hingga sepuluh meter.

Antrean tidak teratur, sehingga warga harus berdesakan.

Akibatnya, warga yang sudah mendapatkan beras kesulitan keluar dari kerumunan antrean.

Warga yang ingin keluar dari kerumunan harus bersusah payah. Hal ini disebabkan antrean di belakang yang hendak maju ke depan mendapatkan giliran.

Salah satu ibu-ibu bahkan harus keluar dengan menaiki meja.

Ibu-ibu berjaket dilan (Jeans) berwarna biru itu nampak kesal.

Ia terus didorong dari belakang.

Tidak tahan dengan hal tersebut, Ia kemudian teriak dengan menyebutkan "Ah... Hai'..".

Wajahnya nampak cemberut. Ia langsung keluar dari kerumunan lewat depan truk berisi beras.

Sebagai informasi, dinas Ketapang Sulbar bersama Bulog Mamuju mengadakan gerakan pangan murah sejak Selasa (27/2/2024) kemarin.

Di gerakan pangan murah ini, beras medium lima kg dijual dengan harga Rp 53 ribu.