Alasan Alumni STAIN Majene Belum Terima Ijazah Meski Sudah 3 Bulan Wisuda

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene Sulawesi Barat (Sulbar) angkatan III mempertanyakan ijazah yang belum dibagikan pihak rektorat.

Salah satu alumni Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Majene, Nur Zamzam menyayangkan belum adanya ijazah yang dibagikan pihak kampus.

Padahal mereka diwisuda pada 14 Oktober 2023 lalu namun, hampir tiga bulan setelah wisuda mereka belum mendapatkan apa yang menjadi kewajibannya.

"Bagaimana ini tidak ada kejelasan. Kami butuh sekali ijazah, mau dipakai untuk lapor diri PPG. Masa gara-gara ijazah tidak bisaki ikut PPG?," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com via WhatsApp, Minggu (7/1/2024).

Sementara Qadri, alumni prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), mendesak kampus menyelesaikan tanggung jawabnya.

Hal tersebut karena sebentar lagi akan dibuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Bagaimana kami bisa daftar kalau belum ada ijazah," ungkapnya.

Selain itu kata Qadri, banyak teman-temannya yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2 untuk mendapatkan beasiswa namun terkendala di ijazah.

Sementara Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan STAIN Majene, Abdul Gafur mengaku, keterlambatan dibagikannya ijazah karena dibuat dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.

"Tahun lulusan 2023 sudah mengalami perubahan model ijazah menggunakan 3 bahasa. Saat ini masih dalam proses," ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/1/2024).

Gafur berharap, pihaknya dalam waktu dekat bisa menyelesaikan penulisan ijazah agar bisa digunakan para alumni.(*)

Laporan Reporter Tribun-Sulbar Suandi