BPS Sulbar

BPS Sulbar Minta Pemerintah Waspadai Dorongan Inflasi dari Komoditas Beras

Bukan tanpa alasan, sebab saat ini produksi stok yang cenderung berkurang karena faktor musim kemarau berkepanjangan beberapa bulan terakhir.

Editor: Ilham Mulyawan
BPS Sulbar
Dina, Statistisi Ahli Muda BPS Sulbar 


TRIBUN-SULBAR.COM - Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, Dina Srikandi mengatakan secara bulanan, beras menyumbang andil inflasi Oktober 2023.

"Komoditas beras ini memang memiliki bobot besar dalam perhitungan indeks harga konsumen (IHK). Jika ada kenaikan harga beras akan sangat berdampak kepada inflasi," kata Dina saat menjadi narasumber dalam acara Media Gathering yang dilaksanakan BPS Sulbar pekan lalu.

Dina menyebutkan, harga beras merupakan komoditas pokok yang sifatnya inelastis, sehingga memang pemerintah perlu waspadai dorongan dari inflasi pangan.

Bukan tanpa alasan, sebab saat ini produksi stok yang cenderung berkurang karena faktor musim kemarau berkepanjangan beberapa bulan terakhir.

Kemudian, jelang pergantian tahun utamanya momentum Natal dan Tahun Baru, inflasi memang meningkat.

"IHK di bulan Oktober 2023 naik sebesar 2,92 persen dibandingkan IHK di bulan Oktober 2022," ujar Dina.

"Apalagi beras merupakan stok komoditas tertentu yang memiliki bobot yang tinggi, artinya banyak dikonsumsi masyarakat, sehingga mengalami kenaikan harga," ujarnya menambahkan.

Dina juga menyebutkan faktor lain penyebaba inflasi pada momentum tertentu, misal jelang hari besar keagamaan.

Harga naik untul komoditas bumbu-bumbuan (cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih), telur ayam ras, daging ayam ras, angkutan udara dan angkutan antar kota. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved