Berita Mamuju Tengah

Cerita Mas Roni Sudah 15 Tahun Jual Terang Bulan Mini Keliling Mamuju Tengah

Dengan menggunakan gerobak dorong, Mas Roni keliling wilayah Topoyo, Mamuju Tengah dua kali sehari.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com
Mas Roni, penjual terang bulan mini saat ditemui di komplek pasar Topoyo, Mamuju Tengah, Kamis (19/10/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Simpel dan mudah dalam pembuatannya, itulah menjadikan Mas Roni setia berjualan martabak manis berkuran mini (martabak mini).

Pria asal Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat ini mengaku sudah 15 tahun menjual kudapan yang akrab disebut terang bulan.

Dengan menggunakan gerobak dorong, Mas Roni keliling wilayah Topoyo, Mamuju Tengah dua kali sehari.

Pagi mulai pukul 06.00 hingga pukul 11.00 Wita sementara sore pukul 14.30 Wita hingga jelang magrib.

Mangkalnya pun tak menentu, kadang di pasar, depan sekolahan hingga di simpang jalan.

"Kerjaannya simpel, tidak terlalu merepotkan, biar sendiri juga bisa dikerja, "kata Mas Roni ditemui saat mangkal di komplek pasar Topoyo, Kamis (19/10/2023).

Dalam sehari, Mas Roni dapat meraup untung hingga Rp 200 ribu.

"Bersihnya dua ratus ribu lah, itu sudah diluar biaya makan dan lain-lain, " tuturnya.

Martabak mini yang dijual Mas Roni memiliki tiga varian rasa, yakni, rasa cokelat, keju dan kacang.

Dalam satu kepingnya dijual dengan harga Rp 2000.

Memilih martabak mini adalah strategi Mas Roni untuk bisa bersaing dengan penjual martabak manis lainnya yang memiliki modal besar.

"Saingan kan banyak, hampir setiap penjual gorengan saat ini jual martabak manis, tentu mereka ini pakai modal besar, "imbuh dia.

"Biaya gerobak, biaya bahan, belum lagi gaji karyawan, " sambungnya.

"Kalau ini (martabak mini) tidak perlu modal besar, kerjanya juga simpel, " imbuhnya lagi.

Mas Roni mengaku sebelum ke Mamuju Tengah sudah ada beberapa daerah ia tempati berjualan martabak mini.

"Saya dulu di Flores, Malili, Masamba setelah itu pindah ke Tarailu Kabupaten Mamuju tahun 2014,"sebutnya.

"Sekitar dua tahun di Tarailu baru pindah ke Mamuju Tengah, awalnya di Karossa sekitar satu tahun baru pindah ke Topoyo, " pungkasnya.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved