Berita Sulbar

Sering Dapat Teror dari Kades, Warga Desa Lumu Mamuju Tengah Pilih Tinggalkan Kampung

Asmar memilih tinggal di Kota Mamuju di rumah anaknya, karena sering diancam oleh kepala desa yang merupakan sepupunya sendiri.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman
Akriadi (baju putih) bersama kliennya, Asmar (baju coklat) korban dugaan pengancaman dengan senjata tajam, saat pres rilis di Warkop Sahabat, Jl Umar Dar, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (18/10/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Seorang warga Desa Lumu, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), Asmar (58) terpaksa tinggalkan kampung halamannya.

Asmar memilih tinggal di Kota Mamuju di rumah anaknya, karena sering diancam oleh kepala desa yang merupakan sepupunya sendiri.

"Saya pernah diancam, waktu saya berada di empang dia (kades) mau parangi saya pada tanggal 27 April 2023," kata Asmar saat pres rilis didampingi kuasa hukumnya Akriadi Pue Dollah di Warkop Sahabat, Jl Umar Dar, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (18/10/2023).

Sejak terus mendapatkan ancaman dari kades ini, dia dan keluarganya meninggalkan kampung halamannya.

Saat ini dia tidak lagi bisa bekerja karena merasa khawatir jika dia berada di kampung halamannya lantas terus mendapat teror dari pelaku.

"Saya juga tidak tahu apa salah saya, saya merasa tidak pernah bersalah. Saya tinggalkan kampung karena saya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada diri saya," ungkapnya.

Sementara itu kuasa hukum korban Akriadi Pue Dollah menyatakan, menyayangkan proses hukum atas masalah kliennya lambat.

"Saya berharap tersangka ini ditahan (oknum kades), apalagi kasus ini sudah dilimpahkan ke kejaksaan," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved