Berita Mamuju Tengah

Habitat Terganggu, Penyebab Banyaknya Warga Mamuju Tengah Diterkam Buaya

Seorang warga tewas diterkam buaya saat memetik kangkung di parit buatan di area perkebunan sawit berjarak tiga kilometer dari rumahnya.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com
Buaya berukuran 2,5 meter diikat oleh warga usai dievakuasi dari dalam rawa di tengah pemukiman di Desa Topoyo, Mamuju Tengah, Selasa (15/8/2023) malam. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Maraknya korban diterkam buaya di Mamuju Tengah mendapat tanggapan dari pemerhati lingkungan.

Salah satunya dari Relawan Mamuju Tengah Peduli Indonesia (Remapis) Mamuju Tengah.

Organisasi yang juga aktif mengevakuasi satwa liar ini menilik selama satu tahun terakhir keseringan terjadi di sekitar pemukiman atau lahan perkebunan warga.

Seperti terjadi di Desa Salupangkang Kecamatan Topoyo, Sabtu (23/9/2023) lalu.

Seorang warga tewas diterkam buaya saat memetik kangkung di parit buatan di area perkebunan sawit berjarak tiga kilometer dari rumahnya.

Korban mengalami luba robek serius di bagian lutut sebelah kanan hingga nyaris putus.

"Kami duga buaya ini masuk kepemukiman karena habitatnya terganggu, "kata Ketua Remapis, Cecep saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (26/9/2023).

Selain itu, kata Cecep banyak juga disekitar habitat buaya kini menjadi area pemukiman warga.

" Tentu ini menjadi suatu keprihatianan kita akan terjadinya konflik antara buaya dan manusia, "jelas Cecep.

Menurutnya, jika ini tidak ada solusi tentu konflik akan berkepanjangan.

"Disatu sisi, masayarakat juga akan mengolah lahannya, disisilain buaya pun akan melangsungkan hidupnya, " Terang Cecep.

Untuk itu, jika manusia tidak bisa hidup berdampingan dan tidak bisa saling memberi ruang soluasi satu-satunya adalah penangkaran.

"Perlu perluasan dan penjaminan biaya pakan penagkaran, tentu sumbangsi dari pemerintah dan perusahaan sawit sangat diharapkan, " Pintanya.

"Jadi, buaya-buaya yang ada disekitar area pemukiman atapun lahan perkebunan dapat dievakuasi ke penangkaran, " Imbuhnya.

Ataupun perusahaan mendirikan penangkaran masing-masing.

"Bisa juga begitu, agar buaya yang berada di areal garapan perusahaan dapat ditampung di penangkaran masing-masing, " Pungkasnya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved