Eksekusi Rumah di Lapeo

Eksekusi Rumah di Lapeo Kian Memanas, Warga Halau Aparat dengan Bakar Ban dan Kumpul Batu di Jalan

Pantauan Tribun-Sulbar.com, warga melakukan perlawanan dengan menutup Jl Trans Sulawesi.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Eksekusi lahan di Dusun Lapeo, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Polman kian memanas warga mulai kumpulkan batu ditengah jalan, Rabu (27/9/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Eksekusi rumah di Dusun Lapeo, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) kian memanas, Rabu (27/9/2023).

Pantauan Tribun-Sulbar.com, warga melakukan perlawanan dengan menutup Jl Trans Sulawesi.

Warga membakar ban dan mengumpulkan sejumlah batu besar di tengah jalan.

Akses jalan poros Kecamatan Campalagian ini pun harus dialihkan untuk sementara waktu.

Warga nampak berkumpul di tengah jalan, siap menghalau petugas dengan batu dan kayu.

Mereka sempat memanas setelah petugas menurunkan alat berat berupa excavator ke jalan.

Panitera Pengadilan Negeri (PN) Polewali nampak bersiap untuk membacakan putusan.

Salah satu tergugat, Muhammad mengatakan lahan yang disengketakan dimulai sejak 2006 lalu.

Merupakan kawasan adat, yang saat ini ditempati warga, dan telah mendirikan rumah.

"Selain itu kami juga mengajukan banding di Pengadilan Tinggi, proses hukum masih berlangsung," ujar Muhammad kepada wartawan.

Disebutkan alasan warga menolak eksekusi rumah ini lantaran proses hukum masih berlanjut.

Belum lagi warga lainnya juga khawatir jika rumah tersebut berhasil diratakan dengan alat berat.

Rumah lainya yang berada di kawasan adat selanjutnya akan ikut digugat.

"Itulah warga bersatu dan sepakat menolak, lantaran ini kawasan adat, kita khawatir ke depannya terus digugat," lanjut Muhammad.

Warga di Dusun Lapeo bersatu untuk ikut melawan upaya eksekusi rumah tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved