Berita Regional

5 Fakta Polemik Mahasiswa Baru UIN Solo Dipaksa Daftar Pinjol, Diduga Ada Aliran Dana Rp 160 Juta

Terungkap fakta-fakta di balik dugaan pemaksaan pada mahasiswa baru UIN Solo untuk mendaftar pinjol saat ospek.

Editor: Via Tribun
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Sejumlah mahasiswa baru UIN RM Said atau UIn Solo berkumpul di wilayah kampus, Selasa (8/8/2023). 

5. Kampus telah kucurkan dana Rp 400 juta

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN Surakarta, Prof. Syamsul Bakri menyebut, dana kegiatan PBAK telah ditanggung oleh kampus.

Bahkan, kampus telah mengucurkan dana sebesar Rp 400 juta lebih untuk mengakomodasi seluruh kegiatan untuk mahasiswa baru.

"Untuk apa coba? PBAK itu sebenarnya cuma 3-4 hari. Dan sudah semuanya (dianggarkan) Rp 400 juta lebih. Jadi tidak ada anggaran kurang (untuk PBAK)," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudofir.

Menurutnya pelaksanaan PBAK sudah dianggarkan dan dibiayai oleh kampus sehingga pihaknya meminta panitia membatalkan kerjasama dengan pihak-pihak yang berpotensi merugikan lembaga.

Selain itu, Mudofir menyebut pihak DEMA dan SEMA UIN Raden Mas Said Surakarta melangkah sendiri dalam melakukan penggalangan sponsorship dan tidak melaporkan kepada pimpinan universitas.

"Jika terjadi pelanggaran dalam praktik pencarian sponsorsip oleh DEMA dan SEMA, akan diselesaikan oleh Dewan Kode Etik Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta," tegas Mudofir.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Mahasiswa Baru UIN Solo Dipaksa Daftar Pinjol Saat Ospek, DEMA Diduga Terima Sponsorship Rp 160 Juta"

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved