Kematian Ibu dan Anak
SEBAB Majene Tertinggi Angka Kematian Ibu dan Anak di Sulbar
Bumi Assamalewuang julukan Kabupaten Majene memiliki 15 kasus angkat kematian ibu dan anak tertinggi di Sulbar.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dr Rahmat tidak menampik wilayah kerjanya masuk dalam daerah terbanyak angka kematian ibu dan anak.
Bumi Assamalewuang julukan Kabupaten Majene memiliki 15 kasus angkat kematian ibu dan anak tertinggi di Sulbar.
Kemudian disusul Polewali Mandar 12 kasus, Mamuju 10 kasus, Mamuju Tengah 7 kasus, dan Pasangkayu 7 kasus, Mamasa 3 kasus
Menurut dr Rahmat tingginya angka kematian ibu dan anak di Majene disebabkan pendarahan, lalu gejala lainnya , seperti hipertensi.
Terlambatnya ibu datang ke fasilitas kesehatan (faskes) telah menjadi pemicu tingginya angka kematian pada ibu di daerah tersebut.
"Ini karena kurangnya pemahaman. Biasanya keputusan untuk merujuk ke rumah sakit seringkali terlambat
, tidak langsung membawa ke pelayanan kesehatan, tapi ke tempat lain, seperti dukun," ujarnya.
Selain itu juga disebabkan oleh ketersediaan stok darah . Kendati demikian dr Rahmat mengaku angka kasus kematian ibu dan anak di Majene sudah ada penurunan.
"Tahun ini sudah ada penurunan cuma satu, mudahan ini terus ada perubahan," harapnya.
Terjadi penurunan setelah pemerintah Kabupaten Majene mengintensifkan pencegahan dini melalui sosialisasi ke masyarakat.
dr Rahmat mengimbau kepada masyarakat khususnya ibu hamil untuk rutin memeriksa kesehatan.
" Minimal enam kali kontak pelayanan kesehatan, ketika sudah terjadi kehamilan supaya ada pelayanan dengan cepat," Imbauannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.