Berita Viral

13 KK Bungkam Lawan Pria di Ponorogo yang Tembok Jalan Warga, Muncul Solusi setelah Dimediasi Bupati

Titik terang mulai terlihat dari polemik penembokan jalan warga di Ponorogo, Jawa Timur, yang sempat viral.

Editor: Via Tribun
Kompas.com/ Tribunnews.com
Kolase polemik pria di Ponorogo, Jawa Timur, yang viral menutup akses jalan warga. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Aksi Bagus Robyanto yang nekat menembok akses jalan dan mengisolasi 13 kepala keluarga (KK) di Ponorogo, Jawa Timur, viral menjadi perhatian.

Sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat daerah setempat berupaya mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Belakangan, 13 KK tetangga Bagus Rubyanto dikabarkan mulai melunak setelah sebelumnya sempat bermasalah hukum dengan pria tersebut.

Baca juga: Raup Rp 48 Juta per Minggu, Rekening Gendut Pengemis di Yogyakarta Buat Satpol PP Geleng Kepala

Setelah dua kali menggugat Bagus Robyanto demi melawan sengketa tanah yang kini ditutupi bangunan tembok, 13 KK warga Ponorogo tak berhasil menang.

Solusi belum ketemu, Bupati Ponorogo Kang Giri sempat mendatangi langsung lokasi dan mengungkapkan langkah penting.

Awalnya Kang Giri menyampaikan keinginannya datang langsung ke lokasi di Jalan Gajah Mada RT 01/RW 07 Kelurahan Bangunsari.

Baca juga: Bapak Cabuli Anak Sambung di Mamuju Tengah Terancam 15 Tahun Penjara

Sesampainya di sana, Kang Giri mengaku sudah bertemu dengan kedua pihak yang bersitegang.

"Saya sudah kesana (lokasi penembokan). Ketemu kedua belah pihak. Warga maupun pemilik kafe link (Bagus Robyanto dan ayahnya) sudah saya temui," kata Kang Giri, Selasa (4/7/2023).

Kang Giri menerangkan, dirinya bertemu kedua belah pihak untuk mencari solusi yang terbaik.

Dia hanya ingin mendengarkan pendapat, baik dari warga maupun pria Ponorogo yang menutup jalan dengan tembok.

"Saya tidak mencari kebenaran. Saya dengarkan biar tidak berat sebelah. Saya mencari titik tengahnya," kata Kang Giri kepada awak media.

Dia menjelaskan bahwa kasus ini muncul karena ketidakharmonisan.

Ketidakharmonisan ini diduga Kang Giri tidak terjadi dalam waktu baru-baru ini, akan tetapi sudah lama.

Bahkan, menurut Lurah Bangunsari, Andrea Perdana, sebenarnya cuma ada satu solusi menyelesaikan masalah antar warga ini.

Yakni dengan menurunkan tensi satu per satu dari 13 KK yang terdampak.

Baca juga: Kabur saat Malam Pertama, Ini Nasib Anggi Anggraeni yang Ketahuan Susul Mantan Pacar, Suami Pasrah

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved