Petani Terdampak Banjir di Sampoang Kalukku, Akan Terima Bantuan Rp 8 Juta per Orang

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Petani sawah terdampak banjir bandang di Lingkungan Sampoang, Kelurahan Sinyomyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), akan mendapat bantuan berupa uang.

Bantuan tersebut datang dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) yang akan disalurkan melalui BPDB Mamuju.

Sebanyak, 46 Kepala Keluarga (KK) pemilik sawah terdampak banjir bakal mendapat bantuan dari BNPB Pusat.

"BNPB Pusat dan ditemani dari BPBD Kabupaten sudah turun lihat itu ladang pertanian, 46 KK itu akan dibantu Rp 8 juta per orang," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Mamuju Sofyan, saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (27/5/2023).

Kata dia, terkait dengan realisasi anggaran tersebut menjadi kewenangan BPBD Mamuju, karena dari Dinas Pertanian hanya mengantar untuk melihat lokasi persawahan.

Kendati demikian, untuk lahan persawahan yang masih tertimbun lumpur bekas banjir itu, dari awal dia sudah mengusulkan ke pusat untuk optimalisasi lahan.

"Butuh memang anggaran biaya besar untuk menggusur lahan persawahan terdampak banjir kemarin. Kita tunggu ini dari pusat," bebernya.

Selain itu Sofyan menuturkan, hal paling utama dikerja juga ada penampungan air atau saluran irigasi yang ambruk dihantam banjir.

Beberapa waktu lalu Satker PUPR juga sudah turun bersama konsultan meninjau langsung lokasi, dan akan segera dikerjakan.

"Sekarang mungkin sudah penyusanan anggaran untuk pekerjaan saluran irigasi itu, konsultannya juga sudah melihat langsung," ujar dia.

Dia menambahkan, pekan depan hari Senin pihaknya akan koordinasi dengan Provinsi Sulbar untuk meminta bantuan alat berat (excavator).

"Kemarin juga PJ Gubenur Akmal sudah berjanji membantu persawahan, jadi kita koordinasi lagi agar bisa membantu alat beratnya. Kalau tidak ada kita usahakan dari kabupaten," pungkasnya.

Petani Sampoang Kecewa

Petani di Sampoang, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku,Kabupaten Mamuju,Sulawesi Barat (Sulbar), merasa kecewa dengan pemerintah daerah.

Pasalnya, sudah delapan bulan pascabanjir di Kecamatan Kalukku, persawahan yang tertimbun bekas banjir belum juga mendapat perhatian.