Ojek Online

Komunitas Bentor Polman Tolak Rencana Masuknya Ojek Online

Mereka sepakat untuk menolak rencana masuknya ojol berbasis aplikasi android dalam mencari penumpang.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Fadli
Komunitas pa'bentor Polman saat menyatakan sikap menolak masuknya jasa ojol di wilayah Kabupaten Polman, Kamis (11/5/2023) kemarin. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Komunitas Bentor Indonesia (KMBI) Polewali Mandar (Polman) menyatakan sikap menolak rencana masuknya ojek online (ojol) di wilayah Polman.

Hal itu mereka sampaikan setelah menggelar rapat dengar pendapat sesama pa'bentor.

Sedikitnya ada 700 pa'bentor yang tergabung dalam KMBI Polman bersatu menolak ojol.

Basis massanya mulai dari di Tinambung, Campalagian, Wonomulyo, hingga Polewali.

Mereka sepakat untuk menolak rencana masuknya ojol berbasis aplikasi android dalam mencari penumpang.

Koordinator KMBI Polman, Fadly mengatakan banyak pertimbangan atas penolakan tersebut.

"Salah satu alasannya, pa'bentor akan kehilangan penumpang digeser dengan ojek online," ujarnya saat dihubungi via telepon, Jumat (12/5/2023).

Ia menjelaskan saat ini pa'bentor sudah kesulitan mencari penumpang, lantaran banyaknya sepeda motor.

Belum lagi, jika ojol sudah mulai masuk di wilayah Polman, akan menambah persaingan.

Fadly mengatakan pa'bentor dapat kehilangan pekerjaan, digeser secara perlahan.

"Sepeti yang kita liat di kota-kota besar, Makassar contohnya, pa'bentor itu sudah sedikit," ungkapnya.

Ia bersama pa'bentor lainnya tidak menolak kemajuan dan perkembangan teknologi.

Pa'bentor rencana akan mencari aplikasi untuk digunakan dalam mencari penumpang.

Lantaran, kata Fadly, rata-rata pa'bentor juga sudah memiliki handphone android ikut perkembangan teknologi.

Fadly bersama pa'bentor rencana akan menyusun agenda untuk bertemu dengan pemerintah daerah.

"Kita mau tukar pendapat cari solusi untuk pa'bentor agar bisa bertahan, karena kami intinya menolak ojol masuk di Polman," ungkapnya.

Belum lagi, sudah banyak kasus perkelahian antara ojol dan ojek pangkalan.

Hal itu menjadi salah satu pertimbangan para pa'bentor untuk menolak masuknya ojol.

Fadly menyebutkan saat ini, spanduk penerimaan ojol sudah banyak terpajang di pinggir jalan.

Sepanduk itu mencari driver yang siap bekerjasama untuk manjadi ojol di Polman.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved