Harga Beras Melonjak

Tak Kunjung Turun, Ini Penyebab Harga Beras di Polman Masih Mahal

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Polman mengungkap penyebab harga beras masih tinggi hingga saat ini.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri
Pedagang campuran Pasar Majene, Sulawesi Barat sedang menunggu pembeli. 

TRIBUN - SULBAR.COM, POLMAN -- Harga beras di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat masih mahal.

Padahal harga gabah di wilayah ini sudah mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Polman mengungkap penyebab harga beras masih tinggi hingga saat ini.

Menurut Kepala Disperindag Polman Andi Candra, tingginya harga beras karena pedagang masih menjual stok lama atau sebelumnya

Dari hasil data diperoleh Disperindag harga beras di pasaran mencapai Rp 12 ribu sampai 13 ribu perkilogram.

"Informasi dari perpadi harusnya 10.500 rupiah perkilogram," ucap Andi Chandra kepada tribun,Minggu (12/3/2023).

Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras , Disperindag berjanji bakal terus melakukan pengawasan atau pemantauan di pasar.

Sedangkan untuk stok beras di wilayah Polman menjelang Ramadan 2023, Andi Candra mengaku sementara masih aman.

"pengamatan kami stok masih aman, cuma harga beras yang belum turun walaupun harga gabah sudah turun," paparnya. (san)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved