Virus Jembrana

Kasus Virus Jembrana Sulbar Mulai Turun

Penyakit jembrana tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia.

Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Munawwarah Ahmad
KADIR
Sapi milik Kadir yang mati secara tiba-tiba di Lingkungan Padang Malolo dan Sampoang, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku. Mamuju, Sulbar (Kadir) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Perkembangan kasus virus jembrana pada ternak sapi sudah mulai menurun di Sulbar.

Hal tersebut, disampaikan Kabid Peternakan dan Kesawaan Dinas Pertanian Sulbar Nur Kadar, saat dihubungi, Rabu (1/3/2023).

"Alhamdulillah kasusnya sudah melandai atau turun," kata Kadar.

Kata Kadar, informasi yang beredar terkait virus jembrana bisa diserang manusia tidak benar.

Dia membeberkan bahwa penyakit jembrana tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia.

"Makanya dagingnya aman untuk dikonsumsi dengan catatan dimasak dan dipanaskan dengan maksimal," ungkap Kadar.

Penyakit ini menyerang ras sapi Bali dengan tingkat kematian dapat mencapai 80 persen dari ternak yang sakit.

Oleh karena itu diharapkan pada peternak untuk tidak tergiur membeli sapi sakit yang dijual dengan harga murah.

"Kita harap kepada para peternak untuk mengkandangkan sapinya sehingga dapat memperkecil resiko penularan dari sapi yang dilepasliarkan," ujarnya.

Begitupun, tidak menjual ternak yang sakit karena ini semakin mempercepat penularan penyakit.

Selain itu, dia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat atau peternak untuk melaporkan ke petugas kesehatan hewan jika menemukan ternak yang sakit agar segera dilakukan tindakan antisipasi oleh petugas.

"Kita saat ini Dinas TPHP provinsi Sulawesi Barat bersama Stasiun Karantina Hewan Mamuju dan Dinas Peternakan Kabupaten telah melaksanakan pengobatan, desinfeksi dan vaksinasi pada lokasi-lokasi beresiko," ucapnya.

Serta pengetatan lalu lintas di perbatasan, oleh karena itu mohon kerjasama peternak untuk membantu pelaksanaan kegiatan tersebut.

Kadar juga meminta peternak untuk bersedia ternaknya divaksin serta diobati, karena vaksin jembrana aman untuk ternak.

"Pada tahun 2023, sampai dengan tanggal 24 Feb 2023 telah dilakukan vaksinasi jembrana sebanyak 2.855 dosis dan akan terus dilakukan vaksinasi, pengobatan hingga desinfeksi," tandasnya.

Adapun, data kematian sapi akibat virus jembrana pada tahun 2023 diantaranya:

1. Bulan Januari sebanyak 150 sapi

2. Bulan Februari sebanyak 53 sapi

3. Totalnya sebanyak 203 sapi yanh tersebar dibeberapa kabupaten.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved