Kepala Disperindag Majene Ungkap Penyebab Harga Beras Melonjak Naik

TRIBUN - SULBAR.COM, MAJENE -- Harga beras di Pasar Tradisional Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) terus mengalami kenaikan hingga saat ini.
Diduga disebabkan kurangnya pasokan beras ke pedagang.

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas (Kadis) Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (Koperindag) Kabupaten Majene, Busri.

Menurut Busri pasokan beras minim ke pedagang karena hasil panen padi petani tidak secara bersamaan.

"Penyebabnya tidak secara menyeluruh petani memanen padinya di sawah," kata Busri kepada tribun saat ditemui di kantornya, Senin (20/2/2023).

Oleh karena itu, terjadi kelangkaan stok atau pasokan beras ke sejumlah pedagang yang memicu kenaikan harga.

Kenaikan harga beras kata Busri sudah berlangsung sejak beberapa Minggu terakhir.

Namun ia belum memastikan secara spesifik harga beras terakhir yang terpantau di pasar.

"Memang diakui dalam beberapa Minggu terakhir harga sembako meledak naik, seperti beras mengalami kenaikan cukup signifikan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga, menurut Busri sudah melakukan berbagai upaya bersama dengan Bulog.

"Bulog sudah turun ke beberapa segmen untuk mengerem sedikit kenaikan ,"tuturnya.

Ia optimis menjelang Ramadan, harga beras di Majene sudah mengalami penurunan.

Busri berkeyakinan turun karena sesuai informasi mereka dapat bahwa bulan itu petani sudah panen secara bersamaan.

Disamping itu, Disperindag akan menggelar pasar murah.

Rencana dilaksanakan pada Ramadan nanti .

Dari pantauan tribun di Pasar Tradisional Majene beberapa hari lalu, harga beras jenis Madina senilai Rp 315 ribu perkarung isi 25 kg.(san)