Profil Munawarah Syam, Guru Honorer Banting Stir Jadi Komisioner KPU Majene 

Munawarah Syam adalah satu satunya  komisioner perempuan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

Penulis: Hasan Basri | Editor: Habluddin Hambali
Tribun Sulbar / Ist
Komisioner KPU Majene Munawarah Syam.(Ist) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Munawarah Syam adalah satu satunya  komisioner perempuan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

Perempuan kelahiran Mosso 28 Desember 1986 resmi dilantik menjadi anggota KPU  PAW periode Tahun 2018-2023, Jumat (25/11/2022) lalu.

Ia didapuk sebagai Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, Dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih, Parmas, dan SDM) KPU Majene

Perempuan yang dikenal dengan sapaan Munawarah sudah banyak makan asam garam kepemiluan.

Ia pernah bertugas sebagai anggota panitia pemilihan tingkat  kecamatan (PPK) pada pemilu 2019 .

"Sejak terlibat jadi penyelenggara adhock, saya sudah berkeinginan untuk menjadi penyelenggara secara berjenjang dan bertahap,"kata Munawarah kepada tribun,Minggu (19/2/2023).

Munawarah mendaftar jadi penyelenggara pemilu murni keinginan sendiri dan dorongan keluarga.

"Menjadi komisioner adalah  harapan dan impian oleh ibu saya  yang telah meninggal 2 bulan sebelum saya dilantik, akhirnya saya bisa memenuhi mimpi mimpi beliau," ujarnya.

Perempuan yang memiliki Hobby membaca, traveling bercerita sebelum dirinya terjun di dunia politik atau penyelenggara pemilu.

Munawarah  pernah mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik  di kota Pendidikan, julukan  Kabupaten Majene.

Selama hampir satu tahun lebih  sebagai seorang tenaga honorer guru di sebuah sekolah menengah.

Setelah itu, barulah mendapat kesempatan atau peluang untuk mendaftar sebagai petugas adhoc.

Ketertarikan dunia politik, mengantar dirinya menjadi komisioner KPU Majene.

"Saya sudah begitu cinta untuk selalu bersemangat jadi penyelenggara pemilu,"ucapnya sekali lagi.

Menurutnya menjadi seorang anggota KPU tentu ada tantangan yang kerap dihadapi.

Apalagi sebagai seorang perempuan harus bisa membagi waktu dengan keluarga di rumah.

Namun buat dia, hal itu bukan jadi sebuah rintangan, apalagi mendapat dukungan dari keluarga.

Perempuan kata dia, harus mampu memerankan multiperan.

"Tantangannya kita harus bisa membagi waktu dengan baik, kita harus tetap mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, dan kita harus siap untuk mengambil keputusan yang tepat," jelasnya.

Ia menceritakan bagaimana cara dirinya fokus kerja dengan menjalankan tugasnya di rumah.

"Saya mengatur waktu dengan baik, mulai dari bangun tidur lebih cepat, sampai waktu istirahat yang sudah biasa tidak sesuai dengan waktunya. Saya selalu merencanakan lebih awal kegiatan yang akan saya lakukan," kata Munawarah. (san)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved