Diduga Korupsi BLT Dana Desa, Kades Tanambuah Mamuju Buka Suara Soal Tuduhan Warganya

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Kepala Desa (Kades) Tanambuah, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju,Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Nasrullah buka suara usai dilaporkan oleh warganya terkait dugaan korupsi dana bantuan langsung tunai (BLT) dana desa (DD).

Nasrullah menepis tuduhan yang dilayangkan oleh warganya sendiri terkait dirinya tidak memberikan bantuan langsung tunai tersebut.

"Tidak ada saya korupsi. Ada semua data dan catatan warga yang sudah diberikan bantuan, warga bertanda tangan saat menerima,"ungkap Muhammad Nasrullah saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (6/1/2023).

Namun, dirinya mengakui ada dua warga yang tidak ia berikan bantuan BLT lantaran satu warganya sudah tidak ada di desa.

Kemudian, satu warga lainya tidak diberikan karena dinilai tidak menghargai aparat desa saat proses penyaluran bantuan.

"Yang satu tidak ada di desa, satunya lagi ini tidak menghargai aparat desa pada saat penyaluran bantuan," terangnya.

Nasrullah merasa kesal lantaran satu warga yang dinilai tidak menghargai aparat desa, itu tiba-tiba datang ke kantor dan langsung ambil video lalu disebar ke media sosial (medsos).

"Sebenarnya dia adalah termasuk aparat desa, tapi dia datang tiba-tiba langsung video saat penyaluran berlangsung," bebernya.

Kendati demikian, pihaknya akan memberikan bantuan BLT itu kepada warganya yang belum menerima.

"Masa mau saya korupsi (dana BLT)? Dana ini saya tahan supaya dia (penerima tidak hargai aparat desa) bisa introspeksi dulu kalau tindakannya itu tidak benar," ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya juga sudah memenuhi panggilan polisi terkait laporan warganya tersebut.

"Saya sudah dipanggil polisi dan sudah hadir di Polresta Mamuju beberapa waktu lalu," tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah warga Desa Tanambuah, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), melaporkan kepala desa ke polisi.

Hal itu buntut warga tidak menerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) selama delapan bulan.

Warga Tanambuah Julianti mengaku, ada 12 warga yang hingga saat ini belum menerima BLT tersebut.