BPS Sulbar
Berdasarkan PDRB Lapangan Usaha, Ekonomi Sulbar Tumbuh 2,13 Persen, Masih Ditopang Sektor Perkebunan
Pencapaian tersebut diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan PDRB Lapangan Usaha, Ekonomi Sulbar Tumbuh 2,13 Persen
Penulis: Zuhaji | Editor: Ilham Mulyawan
Kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor menyumbang 0,31 poin.
Kontraksi kategori lapangan usaha lainnya juga memiliki andil dalam mengimbangi pembentukan pertumbuhan perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2022 terhadap triwulan I-2022 (q-to-q) menunjukkan nilai tambah yang mengalami peningkatan.
Perekonomian Sulbar pada triwulan II-2022 mampu tumbuh sebesar 6,44 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kinerja perekonomian triwulan II-2022 tampak lebih baik dibanding triwulan I-2022 yang terkontraksi 4,84 persen.
Bahkan jauh tinggi jika dibandingkan triwulan IV-2021 yang hanya mampu tumbuh hingga 2,02 persen.
Meningkatnya kinerja perekonomian pada triwulan II-2022 disebabkan oleh nilai tambah di sebagian besar kategori lapangan usaha.
Pertama, kategori lapangan usaha dengan pertumbuhan terbesar yaitu kategori informasi dan komunikasi sebesar 13,97
persen.
Diikuti oleh, kategori lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi ke dua, industri pengolahan sebesar 13,15 persen.
Dan yang terakhir, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum yang mampu tumbuh 11,35 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Perekonomian Sulbar triwulan II-2022 (c-to-c) kumulatif dari triwulan I-II 2022, dibanding triwulan II-2021 (kumulatif triwulan I-II 2021) mengalami pertumbuhan sebesar 1,55 persen.
Berdasarkan pertumbuhan ekonomi Sulbar c-to-c, hampir semua kategori lapangan usaha (15 kategori lapangan usaha) memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulbar.
Kategori penyediaan akomodasi dan makan minum menempati pertumbuhan tertinggi secara c-to-c.
Pada urutan selanjutnya, terdapat kategori pertambangan dan penggalian yang tumbuh 5,92 persen, serta kategori transportasi dan pergudangan yang tumbuh 5,84 persen.
Namun, terdapat beberapa kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi.
Laporan Wartawan TribunSulbar.com Zuhaji