Gempa Sulbar

Banyak Beredar Pesan Ramalan Gempa, Daryono BMKG: Jangan Pernah Percaya Peramal Gempa!

Tak heran, berseliweran pesan-pesan di Grup WhatsApp yang menyebut bahwa gempa serupa akan kembali terjadi.

Editor: Ilham Mulyawan
ist
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono 

TRIBUN-SULBAR.COM - Gempa bumi yang terpusat di Kabupaten Mamuju pada Rabu (8/6/2022) kemarin sangat keras.

Berkekuatan 5,8 magnitudo, gempa ini membuat 70 bangunan di Mamuju rusak, delapan orang luka ringan dan seorang lainnya luka berat.

Banyak yang mengaitkan gempa ini mirip dengan gempa besar yang terjadi di Mamuju pada Januari 2021 lalu.

Baca juga: Pengungsi di Halaman Kantor Bupati Mamuju Memilih Bertahan, Masih Takut

Baca juga: Rekam Jejak Sejarah Gempa Bumi di Sulbar, Berada di Jalur Ring of Fire, Terjadi Sejak 1967

Ketika itu gempa diawali berkekuatan Magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 kilometer (km) arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km, Kamis (14/1).

Lalu, disusul gempa kedua terjadi keesokan harinya, Jumat (15/1) pukul 02.28 Wita dini hari, dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Tak heran, berseliweran pesan-pesan di Grup WhatsApp yang menyebut bahwa gempa serupa akan kembali terjadi.

Menanggapi pesan-pesan berantai itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono angkat bicara.

"Kepada saudara-saudara saya di Mamuju, dan sekitarnya, mohon dengan sangat jangan pernah percaya dengan ramalan gempa yang akan terjadi di Mamuju sekitar Magnitudo 6," ujar Daryono yang disampaikan melalui akun Facebook miliknya.

Pesan Daryono kepada masyarakat Mamuju
Pesan Daryono kepada masyarakat Mamuju

"Jangan pernah percaya dengan peramal gempa. Hingga saat ini belum ada sains dan teknologi yang mampu meprediksi dengan tepat dan akurat kapan gempa akan terjadi," ia menambahkan.

Senada disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik.

Akmal meminta masyarakat tetap waspada.

Khususnya di Wilayah Mamuju dan Majene.

"Masyarakat Sulbar kami menghimbau agar tenang. Waspada saja belum ada tekonologi mendeteksi kapan gempa itu datang, gempa itu tidak melukai orang siapapun yang melukai it bangunannya," ujar Akmal.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved