Gempa Sulbar
Rekam Jejak Sejarah Gempa Bumi di Sulbar, Berada di Jalur Ring of Fire, Terjadi Sejak 1967
Masih segar di ingatan, gempa bumi besar terjadi di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Majene dan Mamuju pada Januari 2021 lalu.
TRIBUN-SULBAR.COM - Masih segar di ingatan, gempa bumi besar terjadi di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Majene dan Mamuju pada Januari 2021 lalu.
Gempa itu terjadi dua kali.
Pertama pada Kamis (14/1) pukul 14.35 Wita
Baca juga: Kantor Bupati Mamuju Sepi Aktivitas Pegawai Usai Gempa 5,8 Magnitudo
Baca juga: Cerita Edi Warga Mamuju, Trauma Gempa Bumi di 15 Januari 2021 Lalu
Dengan Magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 kilometer (km) arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.
Lalu gempa kedua terjadi keesokan harinya, Jumat (15/1) pukul 02.28 Wita dini hari, dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.
Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang memiliki 4 lantai ambruk. Disusul gedung perkantoran, ruko, hotel, juga puskesmas dilaporkan ada yang mengalami kerusakan.
Ratusan rumah milik warga juga rusak, mulai dari tingkat ringan hingga berat.
Gempa tidak hanya menghancurkan sejumlah bangunan, namun juga menimpa sejumlah kendaraan bermotor, baik sepeda motor, maupun mobil hingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Kini, lebih dari setahun, gempa yang berpusat di Mamuju kembali terjadi.
Kembali lagi ke Mamuju.
Terjadi pada Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 13.35 WITA dengan kekuatan 5,8 magnitudo.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, pascagempa 5,8 Skala Richter (SR) yang menghantam Kabupaten Mamuju pada Rabu (8/6/2022), ternyata menimbulkan dampak kerusakan cukup besar.
Sebanyak sembilan orang mengalami luka.
Rinciannya satu orang luka berat, lalu delpan lainnya luka ringan.
Lalu sebanyakk 70 rumah mengalami kerusakan.