Lahir Bersamaan Mamasa Jadi Kabupaten, Nikmatnya Deppa Tori Khas Toko Al-Ikhlas

Omong-omong soal deppa tori, di Mamasa terdapat satu keluarga yang bergelut membuat penganan khas itu sejak tahun 2002.

Dia adalah Ibu Nuraeni Bandera dan anaknya pemilik toko Al-Ikhlas, warga Tatoa, Kelurahan Tawalian, Kecamatan Tawalian.

Deppa tori ala Ibu Nuraeni tergolong legendaris di Mamasa karena rasanya berbeda.

Konon, semakin lama di simpan teksturnya makin lembut. Bisa bertahan hingga sebulan.

Taburan biji wijen, menambah rasa khas pada deppa tori buatan Ibu Nuraeni.

Tak heran jika kue buatannya itu jadi oleh-oleh khas hingga ke Jakarta.

Harganya pun sangat terjangkau, cuman Rp 60 ribu per kilogram.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Mamasa Menunggu Petunjuk Satgas Covid-19

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Kembali Dibuka: Segera Login prakerja.go.id untuk Buat Akun

Nuraeni, kepada Tribun-Sulbar.com mengaku cukup lama menekuni usaha itu.

"Iya sudah lama, bersamaan Mamasa jadi kabupaten," ucap Nuraeni.

Nuraeni menuturkan, setiap harinya ia bisa menghabiskan adonan sebanyak 10 kilogram beras.

Tetapi katanya, itu tergantung pesanan yang masuk.

Meski dikerjakan dari alat tradisional, namun Nuraeni dan empat anaknya mampu meraup untung jutaan rupiah setiap bulannya.

Meski raup untung jutaan rupiah, namun bukan berarti Nuraeni tidak mengalami kendala.

Nuraeni mengaku pernah sepi pesanan diawal pandemi Covid-19 mulai merebak ke Mamasa di tahun lalu.

"Awal pandemi lalu sempat kurang pesanan. Tapi sekarang alhamdulillah sudah lancar," ujarnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com/Semuel Mesakaraeng