Pilkades Mamuju

Polemik Pilkades Mamuju, Dosen Unsulbar: Ini Lumrah Saja, Riskan Dipolitisasi

Massa aksi lima desa masih terus melakukan demo menuntut 10 rekomendasi tuntutannya dipenuhi Dinas PMD Mamuju.

Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Munawwarah Ahmad
Dokumentasi Muhammad untuk Tribun-Sulbar.com
Dosen Ilmu Politik Unsulbar, Muhammad 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga dari berbagai desa demo hasil seleksi pemilihan kepala desa (pilkades) Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar).

Massa aksi lima desa masih terus melakukan demo menuntut 10 rekomendasi tuntutannya dipenuhi Dinas PMD Mamuju.

Rekomendasi ini datang dari DPRD Mamuju. 

Baca juga: Calon Kepala Desa Pokkang Mamuju Digugurkan? Pakai Atribut Demokrat Paparkan Visi Misi

Baca juga: Cakades Pokkang Mamuju Minta Maaf Pakai Atribut Demokrat Paparkan Visi Misi

Adapun desa menuntut keadilan yaitu warga Desa Takandeang, Polio, Toabo, Sampaga, Karama.

Menanggapi itu, Dosen Ilmu Politik Unsulbar, Muhammad mengatakan adanya tahapan tes adalah untuk menjamin kades terpilih bukan hanya mempunyai ketokohan dan keterpilihan tinggi di masyarakat.

Akan tetapi, juga punya kapasitas dan pemahaman dasar akan tupoksinya menurut aturan perundangan.

"Ini lumrah saja hanya memang riskan dipolitisasi untuk memuluskan atau menghambat seorang bakal calon Kepala Desa," kata Muhammad, melalaui pesan WhatsApp, Kamis (16/12/2021).

Apalagi, jabatan kades secara politis bisa jadi dapat dimaksimalkan bagi kandidat yang akan bertarung di panggung pilkada sebagai mesin politiknya.

Sehingga, tentunya ini tidak diharapkan.

"Karena sejatinya calon kades nantinya adalah mereka yang siap bekerja untuk rakyat tanpa ada indikasi dia adalah tim sukses kandidat manapun nantinya," ungkap Muhammad.

Dengan demikian, salah satu jalan untuk membangun kepercayaan masyarakat bahwa tes bakal calon kades ini tidak lepas dari niatan awalnya.

"Makanya sebaiknya membuka hasil penilaian yang dimungkinkan oleh undang-undang keterbukaan informasi," tandasnya.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved