Gantung Diri

KRONOLOGI Gadis 19 Tahun di Polman Ditemukan Tewas Korban Diduga Depresi Tertipu Transaksi Online

Rahman menuturkan, petugas yang melakukan pemeriksaan di lokasi menemukan sepucuk surat yang diduga ditulis oleh korban

|
Editor: Ilham Mulyawan
Tribun Wow
Ilustrasi - Gadis usia 19 tahun inisial RA ditemukan tak bernyawan di rumahnya dengan kondisi tali di leher, diduga akhiri hidup dengan gantung diri, Minggu (2/10/2025). Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Minggu (2/11/2025). 

Ringkasan Berita:1. Korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WITA. 
 
2. Saat pemeriksaan, petugas menemukan sepucuk surat yang diduga ditulis korban. Dalam surat tersebut, korban mengaku depresi setelah tertipu transaksi online melalui Telegram
 
3. Pihak keluarga yang sedang dalam perjalanan dari Mamuju menolak dilakukan autopsi. Jenazah akan dimakamkan setelah orang tua korban tiba di Polman.

 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN – Gadis usia 19 tahun inisial RA ditemukan tak bernyawa di rumahnya dengan kondisi tali di leher, diduga akhiri hidup dengan gantung diri, Minggu (2/11/2025).

Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Minggu (2/11/2025).

Korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WITA.

Kapolsek Binuang, Iptu H. Rahman mengatakan usai mendapatkan laporan petugas langsung menuju lokasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Wanita di Polman Ditemukan Tak Bernyawa dengan Tali di Leher

Baca juga: Cuaca Ekstrem Warga Sulbar Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Petugas kemudian berkoordinasi dengan Piket Reskrim Polres Polman untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Rahman menuturkan, petugas yang melakukan pemeriksaan di lokasi menemukan sepucuk surat yang diduga ditulis oleh korban. 

Dalam surat tersebut, korban mengaku mengalami depresi setelah tertipu transaksi online melalui aplikasi Telegram.

Korban diduga mengirim sejumlah uang kepada pihak yang menjanjikan imbalan sebesar Rp 24 juta.

Dugaan sementara, tekanan psikologis akibat penipuan tersebut menjadi penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

Pihak keluarga yang sedang dalam perjalanan dari Kabupaten Mamuju menolak dilakukan autopsi dan menyerahkan penanganan administrasi kepada paman korban.

Keluarga menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

"Rencananya, jenazah korban akan dimakamkan setelah kedua orangtuanya tiba di Polman," ujar Rahman.

Kronologi Penemuan

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban, setelah adik korban merasa khawatir karena sang kakak tidak merespons meski sudah dipanggil berulang kali dari dalam kamar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved