Gantung Diri

BREAKING NEWS: Wanita di Polman Ditemukan Tak Bernyawa dengan Tali di Leher

Petugas yang melakukan pemeriksaan di lokasi menemukan sepucuk surat yang diduga ditulis oleh korban

Editor: Ilham Mulyawan
Grafis Tribunnews
ILUSTRASI GANTUNG DIRI - Ilustrasi gantung diri ayng dibuat oleh tim grafis Tribunnnews. Seorang wanita inisial W (31), warga Kecamatan Tammeroddo Sendana ditemukan tewas dengan kondisi leher terlilit tali kamar rumahnya pada Minggu (2/2/2025) sekitar pukul 16.30 WITA. Belum diketahui apa penyebab wanita ini mengakkhiri hidupnya 


TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN – Seorang wanita inisial RA (19) ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di rumah yang berada di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 14.30 WITA.

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban, setelah adik korban merasa khawatir karena sang kakak tidak merespons meski sudah dipanggil berulang kali dari dalam kamar.

Kapolsek Binuang, Iptu H. Rahman, membenarkan kejadian tersebut. 

Ia mengatakan, pihaknya bersama Kanit Reskrim, Kanit Intelkam, dan Bhabinkamtibmas Desa Kuajang Brigpol Syainuddin langsung menuju lokasi setelah menerima laporan dari Kepala Dusun Sarampu I, Multazam. 

Petugas kemudian berkoordinasi dengan Piket Reskrim Polres Polman untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Menurut keterangan saksi inisial A, ia diminta oleh adik korban untuk membantu membuka pintu kamar karena tidak kunjung dibuka meski sudah diketuk berkali-kali. 

Setelah mencoba membuka jendela dari luar, mereka mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung menggunakan tali ayunan.

Saat diketuk, korban tidak merespons, sehingga saksi meminta bantuan tetangga untuk membuka kamar. 

Setelah jendela berhasil dibuka, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

Petugas yang melakukan pemeriksaan di lokasi menemukan sepucuk surat yang diduga ditulis oleh korban. 

Dalam surat tersebut, korban mengaku mengalami depresi setelah tertipu transaksi online melalui aplikasi Telegram.

Korban diduga telah mengirim sejumlah uang kepada pihak yang menjanjikan imbalan sebesar Rp 24 juta.

"Dugaan sementara, tekanan psikologis akibat penipuan tersebut menjadi penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya, " Ujar Kapolsek Binuang, Iptu H. Rahman. 

Pihak keluarga yang sedang dalam perjalanan dari Kabupaten Mamuju menolak dilakukan autopsi dan menyerahkan penanganan administrasi kepada paman korban inisial B. 

Keluarga menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

Rencananya, jenazah korban akan dimakamkan setelah kedua orang tuanya tiba di Polman.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved