Abrasi Sungai

Curah Hujan Tinggi Perparah Abrasi di Sungai Desa Randomayang, Pasangkayu

Warga berharap ada solusi segera, karena kebun terancam, dan risiko bagi rumah warga semakin tinggi.

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
ABRASI - Kondisi abrasi di tebing sungai Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, nampak parah akibat curah hujan tinggi. Kondisi ini dikhawatirkan oleh warga, terutama ketika musim hujan. 
Ringkasan Berita:
  • Curah hujan tinggi di Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Pasangkayu, menyebabkan banjir dan abrasi sungai yang menumbangkan pohon kelapa dan sawit milik warga.
  • Warga khawatir abrasi yang sudah terjadi bertahun-tahun itu dapat mengancam rumah, jembatan, dan akses jalan di sekitar aliran sungai.
  • Mereka berharap pemerintah segera bertindak, seperti memperkuat bronjong, membangun tanggul permanen, dan menata aliran sungai untuk mencegah kerusakan lebih luas.
 
 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Curah hujan tinggi melanda wilayah Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, memicu banjir dan memperparah abrasi di sepanjang aliran sungai.

Kondisi ini mengakibatkan tanaman warga, seperti pohon kelapa dan sawit, tumbang akibat terkikis air, Selasa (11/11/2025).

Pantauan Tribun-Sulbar.com menunjukkan abrasi terjadi di beberapa titik sungai. 

Baca juga: Abrasi di Dusun Vaturui Bambaira Kian Parah, Kebun Warga Mulai Habis Tergerus

Warga setempat mengaku khawatir kondisi ini dapat mengancam kebun mereka.

Tak hanya itu, dapat mengancam jembatan dan sejumlah rumah dekat aliran sungai.

Salah satu warga, Ikram, menyebutkan, abrasi di sungai ini sudah berlangsung bertahun-tahun. 

“Setiap musim hujan, tanah di pinggir sungai selalu longsor," ujarnya.

Warga berharap ada solusi segera, karena kebun terancam, dan risiko bagi rumah warga semakin tinggi.

Meski di beberapa titik terdapat pemasangan bronjong sebagai penguat tebing sungai, keberadaannya dinilai tidak merata dan tidak cukup kuat menahan arus deras dan longsoran tanah. 

Warga berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah cepat, seperti memperluas dan memperkuat bronjong, membangun tanggul permanen, atau menata aliran sungai agar tidak menimbulkan kerusakan lebih luas.

Selain risiko kerusakan tanaman dan rumah, warga juga mengkhawatirkan akses jalan yang bisa terputus jika abrasi terus meluas.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved