Pasangkayu

Rumah Warga di Pasangkayu Terancam Ambruk, Dilaporkan ke Balai Sungai Palu tapi Belum Ada Tindakan

Tanah penopang di bagian bawah rumah terus terkikis sedikit demi sedikit, sehingga sebagian pondasi kini tak lagi menapak di tanah.

Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
Taufan
RUMAH RAWAN AMBRUK-Konidisi rumah warga di Dusun Duriabiro, Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, rawan ambruk akibat longsor, Sabtu (18/10/2025). Kondisi ini sudah pernah diteruskan ke Balai Sungai Palu, namun sampai saat ini belum ada tindakan. 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Rumah milik warga di Dusun Duriabiro, Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, kini semakin rawan ambruk akibat abrasi tebing di bawah bangunan.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Sabtu (18/10/2025), terlihat tiang-tiang rumah milik Zulkifli sudah menggantung di atas tebing. 

Tanah penopang di bagian bawah rumah terus terkikis sedikit demi sedikit, sehingga sebagian pondasi kini tak lagi menapak di tanah.

Zulkifli, pemilik rumah, mengaku sudah sangat khawatir dengan kondisi tersebut. 

Baca juga: Rumah Warga Polman Dibobol Maling saat Ditinggal Salat di Masjid, Uang Rp30 Juta dan Emas Lenyap

Baca juga: Pecahkan Rekor Sejarah, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp2,7 Juta per Gram

Ia mengatakan, sejak hampir satu tahun terakhir, dirinya bersama keluarga terpaksa tidak lagi menempati rumah itu karena takut sewaktu-waktu bisa roboh.

“Saya sudah tidak berani tinggal di situ lagi. Sekarang kami menumpang di rumah saudara, di samping rumah itu,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. 

Ia mengaku sudah berulang kali melaporkan masalah ini, bahkan persoalan abrasi dan ancaman longsor di sekitar rumahnya telah diteruskan oleh anggota DPRD Pasangkayu ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Palu sekitar empat bulan lalu. 

Namun hingga kini, belum ada tindakan nyata di lapangan.

“Saya dengar sudah diteruskan ke Balai Sungai Palu, tapi sampai sekarang belum ada orang yang datang lihat. Tanah makin tergerus, rumah makin miring,” keluh Zulkifli.

Ia menambahkan, jika tidak ada penanganan segera, ia berniat membongkar rumah tersebut. Menurutnya, langkah itu diambil agar material rumah seperti papan dan tiang masih bisa dimanfaatkan kembali.

“Daripada nanti longsor dan semua papannya rusak, lebih baik saya bongkar saja, supaya bisa dipakai lagi. Tapi saya juga bingung mau tinggal di mana kalau itu dibongkar. Soalnya itu satu-satunya tanah yang saya punya,” ujarnya.

Zulkifli berharap, pemerintah segera turun tangan menangani abrasi di ini.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved