Pasangkayu
Siswa SMKN 1 Pasangkayu Menderita Akibat Debu Truk, Pembelajaran Terganggu dan Siswa Sering Sakit
Pasalnya, debu tebal beterbangan dari jalan masuk hingga ke dalam lingkungan sekolah, bahkan ke dalam ruang kelas.
Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU-Aktivitas kendaraan lalu lalang di depan SMKN 1 Pasangkayu, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, dikeluhkan para siswa.
Pasalnya, debu tebal beterbangan dari jalan masuk hingga ke dalam lingkungan sekolah, bahkan ke dalam ruang kelas.
Sekolah yang jaraknya hanya sekitar lima meter dari jalan utama itu, setiap hari diselimuti debu akibat padatnya kendaraan, terutama truk yang melintas. Akibatnya, para siswa harus menghadapi suasana belajar yang tidak nyaman.
Baca juga: TKD Pasangkayu Cuma Rp267 M, Kepala BPKAD Sebut Hanya Cukup Biayai Gaji Aparatur
Baca juga: Menggali Keutamaan dan Mengamalkan Sunnah di Hari Jumat
Selain membuat ruangan kelas berdebu, kondisi itu juga menyebabkan siswa kesulitan bernapas.
Mereka bahkan harus membersihkan ruang kelas setiap pagi sebelum pelajaran dimulai.
“Setiap pagi kami bersih-bersih dulu sebelum belajar, karena lantai dan meja penuh debu,” ujar Mutmainnah, salah satu siswa, saat ditemui di sekolah, Jumat (10/10/2025).
Ia mengaku, debu itu sering membuat matanya perih dan tenggorokan terasa sakit.
“Kami juga sering sakit gara-gara debu ini, kadang batuk dan radang tenggorokan,” keluhnya.
Tak hanya ruang kelas, debu juga mengotori area lain di sekolah, seperti ruang guru, kantor tata usaha, mushola, hingga ruang arsip.
Para guru pun ikut mengeluhkan kondisi ini, karena setiap kali pintu kelas atau jendela dibuka, debu langsung masuk terbawa angin.
“Kalau siang hari, apalagi saat truk banyak lewat, ruangan seperti berkabut. Kami sudah berusaha menutup jendela, tapi tetap saja debu masuk,” kata salah seorang guru yang enggan disebut namanya.
Pihak sekolah berharap pemerintah daerah atau instansi terkait dapat segera mengambil langkah, seperti melakukan penyiraman jalan secara rutin atau memasang pembatas agar debu tidak langsung masuk ke lingkungan sekolah.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh beberapa warga sekitar yang tinggal di sepanjang jalan menuju sekolah itu. Mereka mengaku sering mengalami gangguan pernapasan karena debu yang semakin parah saat cuaca panas.(*)
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
TKD Pasangkayu Cuma Rp267 M, Kepala BPKAD Sebut Hanya Cukup Biayai Gaji Aparatur |
![]() |
---|
Aktivitas Pengambilan Pasir di Pantai Sikente Resahkan Warga, Erosi Ancam Rumah dan Kebun |
![]() |
---|
DLH Pasangkayu Janji Tindaklanjuti Tuntutan Mahasiswa soal Tambang Pasir Ilegal |
![]() |
---|
PMII Pasangkayu Desak DLH Tindak Tegas Pencurian Pasir & Tambang Ilegal di Randomayang dan Kasoloang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Mahasiswa PMII Pasangkayu Geruduk Kantor DLH, Protes Aktivitas Pencurian Pasir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.