Opini
648 Koperasi Merah Putih Diluncurkan di Sulawesi Barat, Menuju Ekonomi Desa Modern?
Tingkat kepercayaan dan partisipasi aktif menjadi pelumas agar koperasi tidak hanya sukses secara ekonomi
Tapi ingat, ini bukan sekadar euforia jumlah koperasi yang meledak. Teorinya jelas: ekonomi desa modern dihasilkan lewat sinergi modal, tata kelola, dan inovasi. Jangan sampai modal yang gampang justru bikin koperasi “kebablasan”—meluncur cepat tapi remnya blong.
Semua harus belajar dari Elinor Ostrom dan Mancur Olson, bahwa solidaritas sosial, disiplin internal, dan tata kelola yang transparan adalah syarat mutlak supaya koperasi benar-benar jadi motor demokrasi ekonomi pedesaan.
Meski begitu, PR tetap banyak. Desa harus didorong untuk digitalisasi pemasaran dan keuangan, pelatihan SDM, serta jejaring bisnis lintas desa.
Pemerintah masih perlu konsisten dampingi: monitoring, pelatihan, inovasi, dan regulasi.
Ekonomi desa modern baru terwujud kalau semua pihak kuat di ekosistem, bukan cuma di launching dan seremoni. Jadi, jangan lagi desa sekadar penerima dana atau objek pembangunan.
Sulawesi Barat sedang membuktikan bahwa modernisasi ekonomi bisa dimulai dari akar rumput dari koperasi dan inovasi sosial bukan dari uang besar yang masuk tanpa kontrol. Koperasi Merah Putih adalah bukti, ekonomi desa modern itu nyata dan niscaya jika solidaritas, modal, dan inovasi jalan beriringan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.