Fakta Perempuan

WHO Ungkap Fakta Memprihatinkan Kondisi Perempuan di Dunia

Dari laporan tersebut, terungkap 840 juta perempuan di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan.

Editor: Nurhadi Hasbi
ilustrasi AI
KEKERASAN - Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan masih menjadi perhatian WHO 

Baik melalui pendidikan hubungan sehat, layanan dukungan psikososial ramah remaja, hingga perlindungan hukum yang lebih kuat.

Dampak Kesehatan Serius: Dari Kehamilan Tidak Diinginkan hingga Depresi

Kekerasan pasangan intim dan kekerasan seksual membawa dampak kesehatan yang kompleks dan berkelanjutan. 

WHO menekankan bahwa perempuan korban kekerasan lebih rentan mengalami

kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual, depresi dan gangguan kesehatan mental, dan trauma jangka panjang yang memengaruhi fungsi sosial dan kualitas hidup.

Selain itu, layanan kesehatan seksual dan reproduksi menjadi pintu pertama yang memungkinkan para penyintas mendapatkan perawatan, konseling, serta rujukan layanan hukum atau sosial.

Kekerasan Lebih Berat di Negara Rentan dan Terdampak Konflik
Krisis kemanusiaan, perubahan iklim, serta ketimpangan sosial-ekonomi menjadi faktor yang memperburuk risiko kekerasan terhadap perempuan.

Beberapa wilayah menunjukkan angka prevalensi kekerasan yang jauh lebih tinggi dibanding rata-rata global. 

Oseania (di luar Australia dan Selandia Baru) mencatat angka 38 persen korban kekerasan pasangan dalam setahun terakhir, lebih dari tiga kali lipat rata-rata dunia yang berada pada level 11 persen.

Wilayah dengan konflik berkepanjangan, kesenjangan ekonomi ekstrem, dan akses layanan publik terbatas juga menunjukkan dampak yang tidak proporsional. 

Perempuan penyandang disabilitas, perempuan adat, dan perempuan migran bahkan menghadapi kerentanan berlapis karena diskriminasi struktural dan akses layanan kesehatan yang tidak setara.

Melalui laporan ini, WHO dan mitra PBB menyerukan tindakan mendesak dari pemerintah di seluruh dunia.

Seruan tersebut mencakup:

1. Meningkatkan program pencegahan berbasis bukti yang dapat diterapkan sejak usia muda

2. Memperkuat layanan kesehatan, sosial, dan hukum yang berfokus pada penyintas dan ramah perempuan

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved