PB HMI Desak Kapolri Usut Tuntas Dugaan Penganiayaan Penyebab Kematian Kader HMI Afif Siraja di Palu

Ketua Bidang PTKP PB HMI, Abdul Hakim El mendesak Kapolri usut kasus penganiayaan kader HMI di Palu

Editor: Abd Rahman
Istimewa
PB HMI MENDESAK- Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP) PB HMI, Abdul Hakim El, menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tragis tersebut. 
Ringkasan Berita:
  1. PB HMI mendesak Kapolri  segera mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya kader HMI Afif Siraja
  2. Ketua Bidang PTKP PB HMI, Abdul Hakim El, mendesak Kapolri mengambil langkah konkret dan profesional, mengusut kasus ini tanpa pandang bulu.
  3. Afif  kader HMI  dan pengurus  KAHMI Sulteng  ditemukan tewas di kediamannya di Kota Palu
  4. PB HMI menyerukan kepada seluruh kader keluarga besar HMI  solid dan konsisten menuntut keadilan bagi almarhum

 


TRIBUN-SULBAR.COM- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak Kepolisian Republik Indonesia  segera mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang menyebabkan Afif Siraja meninggal dunia.

Mendiang Afif adalah kader HMI dan pengurus Korps Alumni HMI (KAHMI) Sulawesi Tengah (Sulteng).

Ia ditemukan tewas di kediamannya di Kota Palu.

Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP) PB HMI, Abdul Hakim El, menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tragis tersebut. 

Baca juga: Mengacu Data BNPB, Pemkab dan Polres Mamuju Tengah Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Baca juga: Oknum Polisi Diduga Pasok Amunisi untuk Tersangka Penembakan Tewaskan Husain di Polman

Ia menilai kasus ini bukan hanya soal kehilangan seorang kader, melainkan juga tamparan keras terhadap nilai kemanusiaan dan keadilan hukum di Indonesia.

“Kami mendesak Kapolri untuk segera mengambil langkah konkret dan profesional dalam mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat,” tegas PTKP PB HmI, Abdul Hakim El dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (5/11/2015).

“Kami tidak ingin ada satu pun nyawa kader atau warga negara yang hilang akibat tindakan kekerasan melanggar hukum. Negara harus hadir menjamin rasa aman dan keadilan bagi seluruh rakyatnya,” lanjutnya.

Abdul Hakim El menilai indikasi kuat adanya unsur penganiayaan dalam kematian Afif Siraja harus menjadi pijakan serius bagi kepolisian untuk bertindak cepat dan transparan. 

Terlebih lagi, ia juga mengingatkan agar aparat tidak menutup informasi, karena keterbukaan merupakan kunci agar publik tidak diselimuti spekulasi dan ketidakpercayaan terhadap proses hukum.

“Kasus ini tidak boleh berhenti di tengah jalan. Kami meminta Kapolri turun langsung mengawal proses penyelidikan hingga pelaku diadili secara adil dan terbuka,” ujarnya.

“HMI akan terus mengawal kasus ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap sesama anak bangsa,” tambah Halim menegaskan.

PB HMI menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama kader dan keluarga besar HMI di seluruh Indonesia, untuk tetap solid, dan konsisten menuntut keadilan bagi almarhum Afif Siraja. 

Menurutnya, tragedi memilukan ini harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen terhadap nilai kemanusiaan, supremasi hukum, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

“Keadilan bagi Afif Siraja adalah keadilan bagi kita semua,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved