Ekonomi Sulbar

Ekonomi Sulbar Tumbuh Tertinggi di Kawasan Timur Indonesia, BI Puji Kepemimpinan Gubernur SDK

Ia mengatakan angka tersebut menempatkan Sulbar dalam lima besar provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbaik secara nasional.

|
Editor: Nurhadi Hasbi
Humas Pemprov Sulbar
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho, saat menyampaikan sambutan. 

Ringkasan Berita:
  • Ekonomi Sulbar tumbuh 5,8 persen dan masuk lima besar pertumbuhan ekonomi terbaik nasional.
  • BI mengapresiasi kepemimpinan Gubernur SDK dan menegaskan dukungan terhadap pengembangan UMKM serta optimalisasi KUR.
  • Sektor perkebunan, industri pengolahan, perdagangan, dan perikanan menjadi penopang utama ekonomi Sulbar.
 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat kinerja impresif.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho, menyebut ekonomi Sulbar tumbuh sekitar 5,8 persen secara year on year (yoy).

Ia mengatakan angka tersebut menempatkan Sulbar dalam lima besar provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbaik secara nasional.

Baca juga: Gubernur Suhardi Duka: Pertumbuhan Ekonomi Sulbar Kini Dinikmati Masyarakat

Baca juga: Menatap Ekonomi Sulbar yang Lebih Positif

Eka menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK).

Menurutnya, kepemimpinan gubernur dan jajaran pemerintah daerah berperan besar mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Ini angin segar untuk Sulbar di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur SDK. Pemerintah daerah sangat berperan dalam menjaga tren positif pertumbuhan ekonomi,” ujar Eka.

BI menegaskan komitmennya mendukung pemerintah daerah.

Salah satu fokus utama adalah pengembangan UMKM sebagai sektor unggulan dan penggerak ekonomi lokal.

“Program BI tetap berjalan. Terutama pengembangan UMKM yang menjadi andalan daerah,” katanya.

Eka juga menyoroti perkembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ia menyebut penyaluran KUR secara nasional, termasuk di Sulbar, mengalami perlambatan akibat beberapa faktor.

“BI akan bekerja sama dengan OJK untuk mencari solusi agar KUR kembali optimal sebagai salah satu tools mendorong ekonomi rakyat. Ini tantangan besar,” ungkapnya.

Untuk data kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL), BI masih melakukan penghitungan.

Keterlambatan pelaporan sekitar dua bulan membuat data terbaru belum bisa dipublikasikan.

Sumber: Tribun sulbar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved