BMKG

BMKG : Puncak Banjir Pesisir di Sulbar Terjadi Hari Ini, Didukung Angin Kencang dan Hujan

Kondisi ini secara signifikan meningkatkan pasang air laut, diperkirakan dapat mencapai atau melebihi 2 meter selama periode puncak peringatan.

Editor: Abd Rahman
Maskur
BANJIR ROB - BANJIR ROB - Kondisi jalan utama menuju Ibu Kota Desa Kambunong, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, tergenang banjir rob, Kamis (1/5/2025).Aktivitas warga terganggu akibat banjir ini 
Ringkasan Berita:
  • BMKG Stasiun Tampa Padang Mamuju mengeluarkan peringatan dini potensi Banjir Rob (banjir pesisir) di Sulawesi Barat.
  • Puncak ancaman diprediksi terjadi pada 9-10 November 2025.
  • Fenomena Bulan Perige bertepatan dengan bulan purnama, yang meningkatkan tinggi pasang air laut.
  • Masyarakat pesisir diimbau tetap waspada terhadap pasang maksimum dan gelombang tinggi

 

 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tampa Padang Mamuju mengeluarkan peringatan dini darurat terkait potensi Banjir Pesisir atau Banjir Rob  mengancam wilayah Sulawesi Barat (Sulbar).

Puncak ancaman banjir rob ini diprediksi terjadi tepat pada hari ini, Senin (10/11/2025), setelah dimulai sejak Minggu (9/11/2025).

Menurut Prakirawan Cuaca BMKG, Ayu Indrawati, fenomena ini dipicu oleh momen langka fase Bulan Perige yang bertepatan dengan bulan purnama pada 5 November lalu.

Baca juga: Postingan Facebook Bernada Menyinggung Nyaris Picu Pertikaian Antar Warga di Tutar Polman

Baca juga: KRONOLOGI IRT 3 Anak di Desa Patampanua Polman Ditemukan Tak Bernyawa dengan Tali di Leher

Kondisi ini secara signifikan meningkatkan pasang air laut, diperkirakan dapat mencapai atau melebihi 2 meter selama periode puncak peringatan.

"Kami himbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi pasang maksimum yang disertai gelombang tinggi," tegas Ayu, saat dikonfirmasi, Minggu (9/11/2025).

Angin Kencang dan Hujan Dukung Potensi Banjir

Ayu menambahkan, potensi banjir rob ini diperkuat oleh kondisi cuaca terkini.

BMKG mencatat arah angin bertiup kencang dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan mencapai 10 hingga 40 kilometer per jam (5-20 knot).

Kondisi ini didukung pula dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang di sepanjang wilayah pesisir.

Kombinasi antara pasang air laut maksimum, angin kencang, dan hujan ini sangat berpotensi memperbesar peluang terjadinya banjir rob dan mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pesisir.

BMKG memprediksi bahwa kondisi pasang maksimum akan mulai mereda secara bertahap setelah hari ini, 10 November 2025.

 Update Situasi Banjir Rob Sulawesi Barat (10 November 2025)

Informasi terbaru dari instansi terkait, termasuk tindak lanjut dari BMKG dan BPBD Sulawesi Barat, mengonfirmasi bahwa hari ini, 10 November 2025, adalah puncak periode peringatan dini banjir pesisir (rob) untuk beberapa wilayah di Sulbar.

Berikut adalah rangkuman dari kondisi dan imbauan:

1. Wilayah Terdampak dan Periode Puncak

Pesisir Kabupaten Mamuju: 

Periode ancaman banjir rob berlangsung hingga 10 November 2025 (hari ini).

Pesisir Kabupaten Majene: Periode ancaman banjir rob berlangsung hingga 10 November 2025 (hari ini).

Pesisir Kabupaten Polewali Mandar: 

Potensi dampak terjadi pada 9 November 2025 (periode puncak telah berlalu, namun kewaspadaan masih diperlukan).

Prediksi Mereda: Kondisi air laut diprediksi mulai mereda setelah tanggal 10 November 2025.

2. Penyebab dan Kondisi Cuaca Penunjang

Penyebab Utama: Fenomena astronomi Fase Bulan Perige (Bulan terdekat dengan Bumi) yang bertepatan dengan Bulan Purnama (5 November 2025), yang secara ekstrem memicu pasang air laut maksimum.

Ketinggian Air: Ketinggian air laut diperkirakan mencapai atau melebihi 2,0 meter.

Waktu Kritis: Pasang maksimum diperkirakan terjadi pada sore hingga malam hari antara pukul 17.00 hingga 21.00 WITA.

Faktor Perburuk: Didukung oleh potensi hujan intensitas ringan hingga sedang dan angin kencang dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 5-20 knot (10-40 km/jam).

3. Imbauan dan Tindak Lanjut

Imbauan Masyarakat: 

Masyarakat pesisir diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap dampak pasang maksimum yang disertai gelombang tinggi, terutama pada waktu kritis (sore hingga malam).

Gangguan Aktivitas: Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas pelabuhan, nelayan, dan warga di permukiman pesisir.

Kesiapsiagaan BPBD: 

BPBD Provinsi Sulawesi Barat telah menerima dan menindaklanjuti peringatan dini ini dengan menginstruksikan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusdalops untuk terus melakukan pemantauan situasi dan berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota.

Mengingat hari ini adalah puncak peringatan, apakah Anda memerlukan informasi spesifik .(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved