Mamuju

40 KK di Pakarroang Belum Teraliri Listrik & Kesulitan Air Bersih, Padahal Dekat Pusat Kota Mamuju

Sebanyak 40 KK Dusun Pakarroang, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar belum tersentuh listrik.

Editor: Abd Rahman
Suandi/Tribun-Sulbar.com
TERISOLIR - Rumah warga di Dusun Pakarroang, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Kamis (6/11/2025). Selama puluhan tahun mereka hidup tanpa penerangan. 

Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Pakarroang, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, belum tersentuh aliran listrik dari PLN
  • Dusun Pakarroang berada dekat dengan pusat Kota Mamuju, yang juga merupakan lokasi Kantor UP3 PLN.
  • Akses dari poros Trans Sulawesi hanya berjarak sekitar dua kilometer, dan dapat ditempuh 30-35 menit menggunakan kendaraan.
  • Warga berharap pemerintah daerah dan PLN segera merealisasikan pembangunan infrastruktur dasar

 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK) Dusun Pakarroang, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) belum tersentuh listrik.

Mereka belum merasakan aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Padahal lokasi Dusun  Pakarroang tidak begitu jauh dari pusat Kota Mamuju

Baca juga: Bupati Arsal Harap Gelora Award 2025 Dorong Lahirnya Ide Kreatif OPD di Mamuju Tengah

Baca juga: Perjalanan Panjang Syamsudin dari Jurnalis hingga Pengacara: Mengabdi untuk Rakyat Pasangkayu

Dalam Kota Mamuju juga ada Kantor UP3 PLN berada di Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Binanga, Mamuju.

Secara akses, Dusun Pakarroang dapat ditempuh sekitar 30 - 35 menit menggunakan sepeda motor maupun mobil. 

Dari poros Trans Sulawesi, jarak menuju pemukiman warga bahkan hanya sekitar dua kilometer. 

Para warga di Pakkoroang hanya mengandalkan penerangan dari genset dan panel surya.

Namun, jaringan listrik belum pernah terpasang di wilayah ini.

“Ada sekitar 40 kepala keluarga di sini. Sebagian pakai genset dan panel surya, tapi tidak semua mampu. Banyak rumah yang gelap total kalau malam,” kata Anca, seorang warga Pakarroang, Kamis (6/11/2025).

Ia menjelaskan, kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan warga berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun PLN

Selain ketiadaan listrik, warga juga menghadapi persoalan lain, yakni kesulitan air bersih.

“Kami hanya mengandalkan satu sumur kecil untuk semua warga. Kalau musim kemarau, airnya makin sedikit,” ujarnya.

Warga berharap pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik dan sarana air bersih segera direalisasikan, mengingat lokasi dusun tersebut berada sangat dekat dengan ibu kota provinsi. 

Mereka menilai, akses kebutuhan dasar seharusnya bisa dipenuhi lebih cepat.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved