Tempuyung, Tanaman Liar yang Kaya Manfaat Kesehatan

Ringkasan Berita:

• Tempuyung (Sonchus arvensis L.) adalah tanaman liar yang tumbuh di tepi jalan, kebun, dan area lembap hingga ketinggian 1.500 mdpl.
• Daunnya bermanfaat untuk meluruhkan batu ginjal, menurunkan tekanan darah, dan membantu detoksifikasi tubuh berkat kandungan flavonoid dan kalium.
• Tempuyung kini mulai dimanfaatkan sebagai bahan herbal modern, namun penggunaannya tetap perlu memperhatikan dosis dan anjuran ahli kesehatan.

TRIBUN-SULBAR.COM – Di antara rerumputan liar yang sering tumbuh di tepi jalan atau ladang, terdapat tanaman bernama tempuyung (Sonchus arvensis L.). 

Sekilas tampak seperti gulma biasa, ternyata daun tempuyung menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan.

Tempuyung dikenal luas sebagai tanaman herbal yang berkhasiat menurunkan kadar asam urat dan meluruhkan batu ginjal.

Baca juga: Akar Alang-Alang, Tanaman Liar dengan Segudang Manfaat Kesehatan

Baca juga: Lidah Buaya, Tanaman Serbaguna yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Kandungan flavonoid, kalium, serta senyawa fenolik di dalamnya berperan membantu proses detoksifikasi tubuh dan melancarkan sistem kemih.

Tanaman ini mudah dijumpai di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut.

Tempuyung biasanya tumbuh liar di pinggir jalan, kebun, tebing sungai, atau area berumput yang lembap.

Daunnya berwarna hijau muda dengan bentuk lonjong bergerigi, dan batangnya bergetah seperti susu.

Menurut berbagai penelitian herbal, ekstrak daun tempuyung memiliki sifat diuretik alami yang membantu meluruhkan batu ginjal secara bertahap.

Selain itu, konsumsi rebusan daunnya dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi peradangan, dan mempercepat penyembuhan luka luar.

Meski termasuk tanaman liar, manfaat tempuyung mulai dilirik sebagai bahan dasar obat herbal modern.

Beberapa pelaku usaha jamu tradisional bahkan telah mengembangkan olahan tempuyung dalam bentuk kapsul dan teh herbal siap konsumsi.

Pakar tanaman obat menekankan pentingnya mengonsumsi tempuyung dalam dosis wajar.

Penggunaan berlebihan tanpa pengawasan medis tetap tidak disarankan karena setiap herbal memiliki efek biologis berbeda pada tubuh.

Dengan potensi khasiatnya, tempuyung menjadi contoh bahwa tanaman liar di sekitar kita tak selalu dianggap gulma, melainkan sumber alami yang menyehatkan bila dimanfaatkan dengan benar.(*)