Hadiri Maulid Nabi dan Haul Pejuang Sulbar, Wagub Salim Kenang H M Zikir Sewai

Ringkasan Berita:

• Wagub Sulbar Salim S. Mengga menghadiri Maulid Nabi dan haul H. M. Zikir Sewai, tokoh pejuang Sulbar sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lampoko.
• Wagub menekankan pentingnya meneladani perjuangan dan akhlak Nabi Muhammad SAW serta semangat pengabdian almarhum H. M. Zikir Sewai bagi pembangunan Sulbar.
• Pondok pesantren Al-Ikhlas menjadi pusat pendidikan dan dakwah, dengan pemerintah provinsi berkomitmen terus bersinergi untuk mendukung pengembangan pesantren dan generasi muda.

TRIBUN-SULBAR.COM, POLEWALI MANDAR – Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Salim S. Mengga menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirangkaikan dengan haul almarhum Drs H M Zikir Sewai, tokoh pejuang dan pendiri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lampoko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, akhir pekan lalu.

Acara khidmat tersebut dihadiri Bupati Polewali Mandar Samsul Mahmud, Kepala Kantor Kementerian Agama Polman Imran Kaljubi Kesa, Imam Masjid Syuhada Sayyed Fadlu Al Mahdaly, Ketua MUI Polman KH Abd Syahid Rasyid, serta para ulama, santri, tokoh masyarakat, dan jajaran pemerintah provinsi.

Wagub Salim menekankan, peringatan Maulid Nabi bukan sekadar mengenang kelahiran Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai momentum meneladani perjuangan beliau dalam menebarkan kasih sayang, kejujuran, dan keikhlasan.

Baca juga: Hadiri Maulid Nabi di Kandeapi, Wagub Sulbar Ajak Warga Teladani Akhlak dan Amanah Rasulullah

“Rasulullah SAW dan almarhum H. M. Zikir Sewai meski berbeda zaman, sejiwa dalam ketulusan perjuangan. Nabi Muhammad memperjuangkan umat dengan cinta dan kesabaran, sementara almarhum memperjuangkan daerah ini dengan keikhlasan, ilmu, dan pengabdian tanpa pamrih,” ujar Salim.

Almarhum Zikir Sewai dikenal sebagai tokoh penting dalam pembentukan Provinsi Sulawesi Barat.

Sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lampoko, yang kini menjadi pusat pendidikan dan dakwah di Bumi Mandar. 

Wagub menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus bersinergi dengan ulama dan pesantren dalam membangun peradaban yang berlandaskan keikhlasan, kebersamaan, dan cinta ilmu.

Salim berpesan agar para santri terus menimba ilmu dan menjadikan pesantren sebagai tempat menempa karakter, iman, dan akhlak.

“Ilmu tanpa akhlak akan kehilangan arah, dan akhlak tanpa ilmu akan kehilangan makna,” tegasnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lampoko, Ihsan Zainuddin, menyampaikan bahwa keberadaan pesantren memberikan manfaat besar bagi masyarakat Lampoko.

Ia juga mengenang almarhum sebagai pejuang ikhlas yang berperan besar dalam proses pendirian Provinsi Sulawesi Barat dan berharap perhatian pemerintah terhadap pesantren terus berlanjut.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk almarhum, agar Allah melapangkan kuburnya, menerima amal jariahnya, dan menempatkannya bersama para kekasih-Nya di surga.(*)