Tak Ada Gunung Rumah Nyaris Tak Terlihat dari Ketinggian Paruparu Dunia
Tak ada gunung. Atap bangunan rumah nyaris tak terlihat dari atas ketinggian pesawat yang ditumpangi
TRIBUN-SULBAR.COM, PANGKALAN BUN - Kalimantan Tengah sebagai daerah kedua lahan sawit terluas di Indonesia, bukan isapan jempol.
Dari ketinggian pesawat dari Jakarta ke Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah hingga Pontianak nampak hamparan kebun sawit.
Tak ada gunung. Atap bangunan rumah nyaris tak terlihat.
Hanya kebun sawit dan laut yang membatasi daratan.
Perkebunan sawit itu hanya dibelah Sungai Arut, anak Sungai Lamandau
Pemandangan serupa juga tersaji dari langit rute Kotawaringin Barat tujuan Pontianak, hanya kebun sawit.
Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan daerah di Kalimantan Tengah yang memiliki peran signifikan dalam industri kelapa sawit.
Daratan berpenduduk 297.240 jiwa itu bahkan didominasi perkebunan sawit.
Perbandingannya mencapai tiga kali lipat, dengan perkiraan luasan kebun sawit mencapai 310 ribu hektare, sementara wilayah pemukiman hanya 283 hektare.
Diperkirkan 25 hingga 30 perusahaan sawit beroperasi di daerah berjuluk Kota Manis tersebut.
Di antaranya Astra Group, PT Astra Agro Lestari (AAL)
AAL mengoperasikan perkebunan dan pabrik di Kotawaringin melalui beberapa anak perusahaan lokal, yang dikenal dengan Grup Gunung Sejahtera (GS)
Anak perusahaan Astra Agro Lestari itu mengelola perkebunan dan pabrik melalui beberapa entitas legal yaitu PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP), PT Gunung Sejahtera Dua Indah (GSDI), PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur (GSYM), PT Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP) dan PT Agro Menara Rachmat (AMR).
Di daerah beribukota Pangkalan Bun itu, Astra Group tak hanya bergelut perkebunan dan pengelolaan sawit menjadi minyak mentah tapi juga sektor usaha lain. Yaitu penggemukan sapi.
Kehadiran Astra Agro Lestari dan perusahaan sawit lainnya di daerah tersebut menambah dampak multiplier industri sawit baik secara ekonomi, sosial dan lingkungan di Kotawaringin Barat.
Hal itu dapat dilihat dari pesatnya pembangunan pedesaan di sekitar perkebunan besar di Kotawaringin Barat.
Pedesaan yang dulunya sepi menjadi ramai, warung berkembang menjadi toko-toko skala besar, pedagang di pasar-pasar tradisional semakin banyak.
*Paruparu Dunia*
Selain manfaat ekonomi dan sosial, kebun sawit juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan seperti menyerap karbondioksida, melalui fotosintesis kelapa sawit.
Setiap hektar kebun sawit menyerap sekitar 64 ton karbondioksida setiap tahun dan menghasilkan oksigen sekitar 18,7 ton.
Sedangkan hutan secara netto menyerap sekitar 42 ton karbondioksida dan menghasilkan oksigen sekitar 7 ton.
Artinya dengan total luas lahan sawit Kobar 310 ribu hektare maka tiap tahun sawit di Kobar menyerap 32,2 Juta ton karbondioksida dan menghasilkan oksigen sekira 3,7 Juta ton per tahun.
Semakin besar produksi kebun sawit semakin banyak karbondioksida yang diserap kelapa sawit dari udara bumi dan semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan ke udara bumi untuk manusia.
Selain itu minyak sawit dari kelapa sawit juga sudah digunakan untuk bahan bakar (biodiesel) agar dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bumi yang mengotori udara bumi.(*)
| Kebun Sawit Sitaan Negara Akan Dikelola Koperasi Merah Putih |
|
|---|
| Pencuri Buah Sawit di Pasangkayu Ditangkap Polisi, Tapi Belum Ditahan |
|
|---|
| 2 Pencuri Buah Sawit Diamankan Polisi di Desa Bambaira Pasangkayu |
|
|---|
| Harga TBS Kelapa Sawit Sulbar Periode Oktober 2025 Rp 3.258,32 Per Kilogram |
|
|---|
| Kepala Desa Lariang dan Jengeng Raya Pasangkayu Tegaskan Sporadik Sah dan Berdasar Hukum |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Hamparan-sawit.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.