Pencarian Orang Hilang

Hujan Deras dan Gelombang Tinggi Persulit Pencarian Bocah Tenggelam di Pulau Saboyan Mamuju

Kondisi cuaca buruk, ditandai dengan hujan intens, angin kencang, dan gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter

Editor: Abd Rahman
tangkapan layar
BOCAH HILANG - Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap Muh. Alfatih (3), anak yang dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Saboyan, Desa Balabalakang, Kecamatan Kepulauan Balabalakang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Hingga hari ketiga pencarian, korban belum ditemukan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Operasi pencarian terhadap Muh. Alfatih (3), anak dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Saboyan, Desa Balabalakang, Mamuju, Sulawesi Barat mengalami kendala. 

Kondisi cuaca buruk, ditandai dengan hujan intens, angin kencang, dan gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter, mempersulit upaya Tim SAR gabungan.

Hingga hari ketiga pencarian, Senin (27/10/2025), korban belum juga ditemukan.

Baca juga: Doa dan Dzikir Petang Pembuka Pintu Rezeki dan Ketenangan Jiwa, Jadi Benteng Perlindungan

Baca juga: Video Bullying Siswi SMKN Balanipa Dikirim ke Labfor Polda Sulsel, Polisi Tunggu Hasil Uji Keaslian

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju menyatakan, operasi hari ketiga dimulai pukul 07.00 WITA. 

Tim dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU) untuk memperluas area penyisiran.

“SRU I menggunakan RIB 02 menyisir sejauh 45 nautical mile, sedangkan SRU II dengan RIB 01 melakukan penyisiran sejauh 50 nautical mile ke arah barat daya sesuai peta pencarian (SAR Map),” jelasnya.

Namun, pencarian yang berlangsung hingga pukul 18.00 WITA tersebut hasilnya masih nihil. Selain gelombang tinggi, arus di lokasi dilaporkan mengarah ke selatan. 

Seluruh unsur SAR kemudian kembali dan bersiap siaga di Dermaga Dekking, Kabupaten Majene, untuk melanjutkan operasi pada hari berikutnya.

Operasi ini melibatkan tim rescue Kantor SAR Mamuju, Pos SAR Majene, BPBD Sulawesi Barat, pemerintah Kecamatan Balabalakang, dan masyarakat setempat. 

Alat utama (alut) yang digunakan meliputi dua unit Rigid Inflatable Boat (RIB) dan perlengkapan pendukung lainnya.

“Operasi SAR akan terus kami lanjutkan hingga korban ditemukan. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan masyarakat setempat untuk memperluas area pencarian,” tambah Kepala Kantor SAR Mamuju. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved