Berita Mamuju

Pengendara Masih Lintasi Jembatan Sungai Karema yang Miring

Struktur jembatan tampak miring, sementara bagian tengahnya menunjukkan tanda-tanda penurunan yang cukup parah

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
suandi
Jembatan MIRING - Pengendara yang nekat melintas di Jembatan Sungai Karema di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Minggu (26/10/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM - Kondisi Jembatan Sungai Karema di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, semakin memprihatinkan. 


Struktur jembatan tampak miring, sementara bagian tengahnya menunjukkan tanda-tanda penurunan yang cukup parah.


Pantauan di lapangan pada Minggu (26/10/2025), badan jembatan terlihat tidak lagi rata. 


Besi penyangga di bagian tengah tampak bengkok.

Baca juga: HUT ke-73 Kalla Group Bangun Jalan Tembus Hingga 200 Km di Sulbar dan Sulteng

Baca juga: Kios di Pasangkayu Terbakar Saat Pemilik Masak Dekat Jeriken Berisi BBM


Sementara pembatas jalan darurat dipasang seadanya menggunakan barrier plastik berwarna oranye. 


Meski demikian, sejumlah pengendara motor masih terlihat melintas setiap saat.


Kondisi jembatan yang kian miring itu jelas membahayakan.


Terutama saat kendaraan dari arah berlawanan melintas bersamaan. 


Di sisi kanan dan kiri jembatan, tampak banyak retakan serta genangan air yang mempercepat kerusakan struktur.


Pembangunan Masih Tertunda karena DIPA Belum Rampung


Rencana pembangunan kembali Jembatan Sungai Karema hingga kini belum juga dimulai. 


Padahal proyek tersebut sudah masuk dalam daftar program tahun anggaran 2025.


Penata Kelola Jalan dan Jembatan Ahli Pertama Dinas PUPR Mamuju, Ricky Christian Sumule, menjelaskan proses pengadaan proyek masih berjalan di PPK 1.1 BPJN Sulbar dengan mekanisme belanja melalui e-katalog.


“Untuk jadwal pasti pengerjaan, masih menunggu dari pihak PPK. Prosesnya belum final karena terkait pengadaan,” kata Ricky, Selasa (30/9).


Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 BPJN Sulbar, Edwar Prana, mengatakan proyek belum dapat dieksekusi karena masih menunggu revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di tingkat kementerian.


“Kami menunggu revisi agar sesuai dengan pagu anggaran. Nilainya sekitar Rp27 miliar. Setelah revisi selesai dan kontrak keluar, baru bisa dilakukan pembongkaran dan pembangunan,” jelas Edwar.


Menurutnya, jika revisi rampung tepat waktu, pelaksanaan pembangunan kemungkinan bisa dimulai pada pertengahan Oktober.


Namun hingga kini belum ada tanda-tanda dimulainya pekerjaan.


Jembatan Sungai Karema menjadi penghubung utama antara pusat kota Mamuju dan kawasan Simboro. 


Setiap hari, ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat melintas di atasnya.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved