keracunan makanan

BPOM Mamuju Uji Laboratorium Enam Sampel Makanan Usai 20 Siswa MTs di Kalukku Diduga Keracunan

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, menjelaskan, makanan dari penyedia MBG diantarkan ke sekolah sekitar pukul 12.30 WITA. 

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Humas Polresta Mamuju
KERACUNAN – Petugas Polsek Kalukku mendata korban dugaan keracunan makanan saat dirawat di Puskesmas Tampa Padang, Mamuju, Selasa (21/10/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju mengambil enam sampel makanan untuk diteliti, menyusul dugaan keracunan massal yang menimpa para siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darus Qur’an Nur Hadis Nahdatul Watong Gentungan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Kepala Balai POM di Mamuju, Burham Sidobejo, mengatakan pengambilan sampel dilakukan terhadap makanan yang disajikan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari SPPG Lombang-Lombang pada Selasa (21/10/2025).

“Sampel yang kami ambil terdiri dari nasi kuning, tempe orek, omelet telur, timun, pisang, dan susu kemasan,” ujar Burham, saat dikonfirmasi, Rabu (22/10/2025).

Baca juga: 20 Siswa MTs di Kalukku Diduga Keracunan, Polisi: Makan MBG Pukul 12.30, 16.00 WITA Muncul Gejala

Kasus dugaan keracunan ini menyebabkan 20 orang menjadi korban.

Salah satunya anak guru berusia tiga tahun.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, menjelaskan, makanan dari penyedia MBG diantarkan ke sekolah sekitar pukul 12.30 WITA. 

Tak lama setelah dikonsumsi, sejumlah siswa mulai merasakan gejala seperti pusing, mual, dan muntah.

“Sekitar pukul 16.00 WITA mulai muncul gejala seperti pusing, mual, dan muntah,” kata Herman.

Sebanyak 17 siswa dilarikan ke Puskesmas Tampa Padang pada sore hari. 

Namun hingga malam, jumlah korban terus bertambah.

“Pukul 22.00 WITA ada tambahan satu korban, kemudian pukul 02.00 dini hari bertambah dua lagi. Total sampai sekarang ada 20 orang,” ujarnya.

Dari jumlah tersebut, 11 orang telah dipulangkan, sementara 9 lainnya masih menjalani perawatan di puskesmas setempat.

"Polsek Kalukku langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Kami juga mengambil sampel dan mendata para korban," kata Herman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, menyebut pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM untuk memastikan penyebab keracunan.

“Petugas kami sudah turun ke lokasi. Saat ini BPOM masih memeriksa sampel makanan. Jadi belum bisa dipastikan apakah keracunan disebabkan oleh makanan program MBG,” ujar Sita kepada wartawan.

Ia menambahkan, ada kemungkinan sumber kontaminasi berasal dari dapur pesantren.

“Sedangkan bisa saja kontaminasi dari dapurnya pesantren sendiri karena kondisi sanitasinya juga kurang baik,” katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved